Jaga KUMKM dari Serangan Covid-19

Oleh:  Teten Masduki

Menteri Koperasi dan UKM

 

Keberlanjutan usaha Koperasi dan UMKM (KUMKM) harus menjadi prioritas penting yang diselamatkan di tengah pandemi COVID-19.Sebab harus diakui pentingnya peran pelaku KUMKM di tengah krisis atau wabah untuk tetap menjaga bergeraknya sektor riil di tanah air.

Oleh karena itu Presiden RI, Joko Widodo pun memberikan perhatian yang serius terhadap pelaku UMKM dan sektor informal dalam menyikapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Bahkan, sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo juga meminta semua jajaran pemerintah melakukan relokasi anggaran dan refocusing kebijakan guna memberi insentif ekonomi bagi pelaku UMKM dan informal sehingga tetap dapat berproduksi dan beraktivitas juga tidak melakukan PHK.

Di sisi lain, Pemerintah juga sudah memastikan akan ada relaksasi kredit bagi UMKM terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah Covid-19. Kredit itu terinci baik kredit perbankan maupun industri keuangan nonbank. Relaksasi yang diberikan bisa berupa penundaan cicilan sampai satu tahun dan penurunan bunga.

Untuk pelaku UMKM ada relaksasi cicilan kredit di bank agar usaha tetap berjalan. Untuk ojek online juga penting penundaan cicilan kredit. Apalagi dalam kondisi social distancing begini, servis dari ojek online lebih dibutuhkan untuk distribusikan produk UMKM.

Bagi para pekerja harian termasuk tukang ojek, soper taksi, hingga nelayan juga akan ada relaksasi kredit yang diberikan berupa pembayaran bunga atau angsuran diberikan kelonggaran selama 1 tahun.

Sebab ojek online ini juga adalah ujung tombak para pelaku UMKM di tengah dampak Covid-19. Ojek online menjadi garda depan untuk mendistribusikan penjualan. Keringanan penundaan cicilan kredit untuk ojek online penting agar UKM tetap hidup.

Melihat hal ini, maka pelaku KUMKM dan para pekerja harian tetap optimistis dan tidak perlu khawatir namun tetap waspada di tengah pandemi Covid-19. Sebab dalam hal ini pemerintah sangat serius untuk memikirkan dan mencari jalan keluar berupa jaring pengaman sosial yang diharapkan akan mengamankan mereka dari sisi ekonomi selama wabah terjadi.

Sehingga Kementerian Koperasi dan UMKM mengimbau dan mengajak seluruh pelaku UKM untuk turut menerapkan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat usaha masing-masing. "Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pelaku usaha dalam mencegah penyebaran virus Corona tersebut," tegas Teten.

Teten pun berharap para pelaku usaha menyediakan hand sanitizer untuk para pelanggan yang datang. Pastikan juga menyediakan plastic clip, yang usahakan berbahan organik, untuk keperluan melindungi HP pelanggan.

Selain itu, Teten juga menghimbau makanan siap saji harus ditempatkan dalam wadah tertutup. "Alat makan sekali pakai digunakan untuk semua pelanggan.

Sehingga sebaiknya para staf di setiap tempat usaha wajib menggunakan hand gloves dan mouth cover (masker). Pastikan ada jarak antar konsumen, baik dalam antrean atau antar meja dan kursi konsumen, minimal satu meter.

Upaya ini, dalam rangka menjaga kepercayaan konsumen juga sekaligus mengoptimalkan standardisasi pelayanan ke depannya.Sementara untuk makanan dan minuman take away, tutup rapat untuk menjaga keamanan dan kebersihan selama perjalanan pengiriman. Bahkan sangat baik bila dilakukan penyemprotan disinfektan untuk memastikan sterilnya seluruh area dan peralatan usaha.

Sehingga pemerintah menyadari wabah virus Covid-19 berdampak terhadap ekonomi secara nasional. Karena itu, pemerintah perlu melakukan pendataan untuk mengambil langkah-langkah cepat menjaga kelangsungan usaha pelaku UMKM.

Untuk mengetahui dan lebih memahami situasi yang dihadapi para Pelaku Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM juga membuka Hotline 1500-587 dan Khusus Pesan WA: 08111-450-587. Bahkan Kementerian Koperasi dan UKM juga melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta stakeholders lainnya.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Produk Keuangan Syariah

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah   Selain bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan, bulan yang suci…

Gejolak Harga Beras

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta   Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…

Risiko Fiskal dalam Pembangunan Nasional

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…

BERITA LAINNYA DI

Produk Keuangan Syariah

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah   Selain bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ampunan, bulan yang suci…

Gejolak Harga Beras

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta   Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…

Risiko Fiskal dalam Pembangunan Nasional

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…