Penjualan Delta Djakarta Melorot 7,38%

NERACA

Jakarta – Emiten produsen minuman alkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) membukukan laba bersih sebesar Rp317,81 miliar, melorot 6,01% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp338,13 miliar. Penurunan laba ini juga disumbangkan oleh merosotnya penjualan minuman alkohol sebesar 7,38% menjadi Rp827,14 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp893,01 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Penurunan kinerja keuangan perseroan berbalik dengan upaya perseroan menekan komponen beban seperti beban pokok penjualan yang menurun hingga 4,67%, beban penjualan sebesar 5,24%, dan beban umum administrasi mencapai 13,47%. Alhasil, laba per saham atau earning per share yang dapat dibagikan oleh perseroan hanya sebesar Rp397, menurun dari posisi tahun lalu sebesar Rp422. Di sisi lain, total liabilitas dan ekuitas produsen bir Anker tersebut ikut-ikutan melorot masing-masing 11,25 persen menjadi Rp212,42 miliar dan 5,50% menjadi Rp1,21 triliiun.

Sehingga, total aset perseroan juga ikut merosot 6,4% dari Rp1,52 triliun menjadi Rp1,42 triliun pada tahun lalu. Kas dan setara kas akhir tahun 2019 perseroan pada akhirnya juga ikut tersungkur 12,37% dari posisi Rp963,34 miliar menjadi Rp844,22 miliar. Sekedar informasi, pangsa pasar ekspor DLTA antara lain tersebar di Timor Leste, Taiwan, Vietnam dan Thailand. Masih menurut Ronny sejauh ini belum ada rencana ekspansi ke negara lainnya. Perseroan menilai pengembangan di pasar domestik sangat potensial.

Direktur Independen Delta Djakarta, Ronny Titiheruw pernah bilang, tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perseroan sehingga mendorong untuk memasang target konservatif. Pasalnya, perseroan masih merasakan dampak dari Permendag No.6 tahun 2015 yang mengatur larangan penjualan bir di minimarket. Selain itu, banyak regulasi daerah yang membatasi ruang gerak industri bir seperti Perda pelarangan penjualan dan konsumsi minuman beralkohol di Cirebon.“Perdanya banyak, seperti pembatasan penjualan dan kuota. Secara regulasi, itu merupakan tantangan,"ujarnya.

Selain itu, faktor kenaikan cukai pada Januari 2019 juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Melorotnya kinerja keuangan produsen Anker Bir ini sudah terlihat dari pencapaian di kuartal pertama 2019 yang mencatatkan laba bersih Rp 85,6 miliar atau turun 1,28% dibanding priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 86,7 miliar. Meski dihadapkan pada banyak tantangan, perseroan tetap berharap kinerja tahun 2019 dapat melampaui kinerja tahun lalu. Namun faktanya, realisasi target tersebut meleset dari target.

Kemudian untuk memacu pertumbuhan bisnisnya, perseroan terus agresif melakukan penetrasi pasar ke daerah-daerah wisata di Indonesia Timur, seperti Labuan Bajo, Bali, khususnya akan upayakan membuka peluang di daerah-daerah wisata.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…