Jangan Jadikan Wabah COVID-19 Bahan Menebar Hoaks

Jangan Jadikan Wabah COVID-19 Bahan Menebar Hoaks  

NERACA

Jakarta - Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Siti Musdah Mulia meminta masyarakat tidak menjadikan wabah COVID-19 sebagai bahan olok-olok untuk menebar kebencian dan hoaks di media sosial.

"Saya selalu mengatakan tolong jangan menjadikan wabah corona itu semacam olok-olokan atau semacam cara untuk menebar kebencian, permusuhan. Meskipun kita membenci seseorang, tapi tolong jangan menggunakan wabah atau pandemi ini sebagai alat untuk balas dendam, untuk mencaci-maki atau membangun permusuhan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (27/3). 

Menurut dia, dengan adanya wabah ini seharusnya merenung ‘apa yang salah dengan diri kita, apa yang salah dengan keluarga kita’ selama ini. Dengan hal tersebut tentunya harus berupaya untuk mengoreksi diri, mengevaluasi diri agar bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

"Karena kalau kita ini mengakui sebagai makhluk yang berguna, makhluk yang bermartabat, mari kita semua menghindarkan diri dari menyebarkan berita hoaks atau berita palsu, berita dusta atau berita-berita yang mengandung kebencian dan permusuhan terhadap sesama. Karena itu perlihatkanlah bahwa kita ini adalah manusia yang beradab," tutur Musdah.

Karenanya menurut Musdah penting bagi semua untuk bersama-sama membangun solidaritas untuk menguatkan satu sama lain, meningkatkan sikap positif dan berprasangka baik.

"Misalnya, kita dengar berita bahwa si Anu positif terpapar corona, oh tidak apa-apa yang penting berobat yang baik dan ikut anjuran untuk istirahat, berdoa lebih banyak lagi, perkuat solidaritas dengan keluarga dan sebagainya’. Jadi dukungan keluarga itu juga sangat penting,” ujar wanita pertama yang pernah dikukuhkan LIPI sebagai Profesor Riset bidang Lektur Keagamaan ini.

Selain itu menurut Musdah, daya tahan atau imunitas tidak hanya tubuh dengan makan makanan yang baik dan bergizi, juga imunitas sosial harus ditingkatkan dengan membantu sesama umat manusia jika ada yang tidak mampu sehingga membentuk solidaritas untuk saling menguatkan antar-sesama.

Musdah juga mengatakan penting untuk mengedukasi masyarakat dalam berperilaku di tengah bencana wabah COVID-19 ini, seperti imbauan untuk jaga jarak atau physical distancing, cuci tangan, menggunakan masker dan sebagainnya. Dengan edukasi diharapkan masyarakat dapat terbangun kesadarannya.

Ia mengharapkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat turut serta untuk memberikan edukasi tersebut sehingga membangun solidaritas kepada umat ataupun warganya.

"Karena itu diperlukan tokoh atau influencer, yang bisa mempengaruhi kelompoknya. Jadi harus bisa memberikan contoh konkrit yang dia bicarakan dan dia juga praktikkan. Misalnya, dengan mengatakan ‘demi menjaga situasi menjadi lebih kondusif saya tidak ke mana-mana, saya tetap di rumah’. Jadi ya dia tinggal di rumah tidak keluyuran di luar," ucapnya menegaskan. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

BERITA LAINNYA DI

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…