Usulan Indonesia - Perlu Ada Pembiayaan Infrastruktur di G20

NERACA

Jakarta---Kementerian Keuangan mengungkapkan Indonesia mengusulkan adanya pembiayaan infrastruktur untuk negara berkembang dalam forum G20 yang berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat, pada 19-20 April lalu.  "Kita merasa perlu adanya satu inisiatif global yang membicarakan tentang pembangunan infrastruktur khususnya untuk negara-negara berkembang," kata Menteri Keuangan, Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa.

Lebih jauh Menkeu menambahkan negara maju dapat ikut berpartisipasi dalam pembiayaan ini maupun memberikan transfer teknologi sehingga negara berkembang mempunyai infrastruktur yang memadai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Negara berkembang pun bisa mempunyai infrastruktur yang baik dan tentunya akan membuat pertumbuhan ekonomi di negara berkembang semakin baik dan secara dunia, pertumbuhan ekonomi semakin baik," tambahnya

Dalam pertemuan tersebut, Menkeu melanjutkan Indonesia juga menekankan pentingnya akses keuangan secara luas terhadap masyarakat (financial inclusion) untuk meningkatkan edukasi dalam membuat regulasi terhadap perlindungan konsumen. "Kita menekankan ulang inisiatif financial inclusion supaya bisa dijadikan inisiatif global, agar bisa meningkatkan edukasi bagi masyarakat yang selama ini belum punya akses kepada sistem keuangan dan juga membuat customer protection yang lebih baik," jelasnya

Sementara, mengenai kesepakatan untuk meningkatkan pembiayaan bagi lembaga multilateral Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia belum memberikan respon positif karena menunggu pembicaraan terlebih dahulu dengan parlemen. "Negara-negara maju khususnya Eropa sudah komitmen meningkatkan alokasi resources bagi IMF tapi Indonesia belum bisa melakukan itu karena kita perlu melakukan pembahasan di dalam negeri," jelasnya

Forum ini juga berkomitmen untuk mendukung proses operasional dana iklim hijau untuk mendukung pertumbuhan hijau, serta mempromosikan manajemen resiko bencana dan memudahkan penilaian resiko serta strategi keuangan untuk mendorong implementasi rencana tersebut. Secara keseluruhan, hasil dari pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral G20 ini akan dibawa pada pertemuan tingkat pemimpin negara di Los Cabos, Meksiko pada Juni mendatang. **bari

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…