Fokus Kesehatan, Sosial, dan Ekonomi

Fokus Kesehatan, Sosial, dan Ekonomi 
Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan corona, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu, fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN.
NERACA
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi menjadi fokus utama di tengah penyebaran COVID-19. "Sesuai dengan arahan Pak Presiden bahwa kami mesti fokus pada tiga hal kesehatan, social safety, dan menjaga daya beli masyarakat atau hal-hal yang friendly dengan dunia usaha," ujar Menteri Erick dalam video konferensi di Jakarta.
Ia menyadari bahwa dampak dari pandemi ini tak hanya menghantam sisi kesehatan, melainkan juga sektor ekonomi dan moneter.
Untuk sisi kesehatan, ia mengemukakan, seluruh dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BUMN tahun ini akan difokuskan untuk membantu pengadaan alat-alat kesehatan.
Kementerian BUMN, kata Erick, sudah membeli alat tes corona dari sejumlah negara. Alat tes ini diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk segera disalurkan pada publik. "Ada 60 ribu (alat tes). Jadi alat tes kit ada dua macam, ada tes air liur dan ada yang darah. Kami prioritaskan yang air liur. Tes air liur akan dipergunakan untuk rumah sakit," paparnya.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah memproduksi lebih dari empat juta masker yang bisa diakses publik secara umum di seluruh toko obat dan lokasi jual beli alat-alat kesehatan.
Erick juga mengatakan, usaha pelayanan kesehatan yang juga dilakukan adalah dengan menyiapkan empat tower Wisma Atlet Asian Games sebagai sentra penanganan corona. "Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan BNPB, Satgas Penanganan Corona, Kementerian PU PR, Kementerian Kesehatan, serta pihak terkait untuk segera memaksimalkan Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan pasien corona," ucapnya.
Ia menjelaskan masing-masing tower Wisma Atlet memiliki peruntukan yang berbeda. Tower IV akan difokuskan untuk tempat istirahat tenaga medis. "Mereka harus dilindungi dan harus cukup istirahat karena itu kita tempatkan khusus (Tower IV)," kata Erick.
 Tower III, lanjut dia, akan menjadi lokasi posko bagi petugas Satgas yang menangani pendemi COVID-19. "Tower VI dan VII kita akan fokuskan khusus ke pasien. Di sana akan dilengkapi ruang ICU, ruang refreshing, dan ruang rawat pasien. Pintunya ada dua dan dalam pengawasan," katanya.
Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan corona, Erick menyampaikan, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN. "CSR BUMN akan dialokasikan ke sini. CSR akan membantu akan sediakan alat di sini (Wisma Atlet). Selain itu BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan-kebutuhan obat yang diperlukan," paparnya.
Selain Kementerian BUMN, ia menambahkan, Kementerian Kesehatan juga akan terlibat dalam menyediakan tenaga-tenaga kesehatan dan perawat.
Namun Erick mengakui tenaga pemerintah terbatas terutama terkait tenaga kesehatan. Karenanya, ia menyampaikan terima kasih kepada pihak swasta yang sejak awal menyatakan tekadnya untuk terlibat dalam penanganan pandemi corona.
"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak swasta yang sudah bersedia membantu. Kita semua berusaha bersama semaksimal mungkin sesuai dengan arahan Pak Presiden, untuk mengatasi dampak dari pandemi ini," ucapnya.
Terkait bidang ekonomi, Erick meminta bank BUMN menurunkan suku bunga bagi usaha kecil menengah (UKM) yang terimbas corona. Sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan.
Maka itu, lanjut dia, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu. "Tak hanya kesehatan, tapi kami juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. kami pastikan bank-bank BUMN turunkan suku bunga UKM," ucapnya.
Namun, Erick memberikan catatan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan mendapat bantuan relaksasi dari bank.
Sementara itu untuk sektor moneter, ia memaparkan, BUMN dengan peringkat baik akan didorong untuk menerbitkan obligasi dalam rangka menambah devisa negara.
Selain itu, lanjut dia, BUMN juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham-saham unggulan di saat harganya turun. "Kami dalam proses buyback saham BUMN di BEI. Kami limit di enam perusahaan dulu seperti BRI, Bank Mandiri, PT Bukit Asam, Telkom, dan Jasamarga," kata Erick.
Suku Bunga UKM 
Erick Thohir juga meminta bank BUMN untuk menurunkan suku bunga kredit bagi usaha kecil menengah (UKM) terdampak COVID-19. "Kita juga tidak boleh terbelenggu di kesehatan, bisnisnya juga tetap harus jalan. Karena itu kita ingin bank-bank BUMN segera menurunkan suku bunga UKM," ujar Menteri Erick.
Menurut dia, pandemi Corona saat ini cukup berdampak bagi aktivitas UKM terutama bidang pariwisata dan transportasi penerbangan.
Ia menambahkan pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan relaksasi kredit bagi UKM terdampak COVID-19. "Tapi kita masih menunggu persetujuannya, ini bagian dari memastikan ekonomi tetap berjalan," ucapnya.
Namun, Erick memberikan catatan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan diupayakan untuk mendapatkan bantuan relaksasi dari bank.
Terkait gejolak nikai tukar rupiah terhadap dolar AS, Erick mengakui hal itu akan memberikan dampak pada sejumlah sektor bisnis, terutama pada industri penerbangan, seperti PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).
Namun Erick memastikan terkait pinjaman Garuda, pihaknya sudah melakukan renegosiasi secara menyeluruh. "Memang secara kondisi industri penerbangan berat. Ini menjadi fenomena global. Pasti Garuda terdampak. Kita dari satu bulan lalu sudah melakukan negosiasi secara menyeluruh terkait Garuda," katanya.
Secara umum, Erick mengakui bahwa kondisi yang dihadapi dunia usaha saat ini penuh tantangan, tidak saja bagi industri penerbangan. Maka itu, dibutuhkan usaha keras untuk tetap mempertahankan kinerja BUMN layaknya tahun sebelumnya.
"Kita terus menjaga dan melakukan stress test (uji ketahanan) BUMN. Insya Allah' ada jalan saya yakin, Indonesia negara besar kita negara kuat pasti kita akan recovery walaupun perlu waktu beberapa bulan ke depan," ucapnya.
Di tengah wabah COVID-19, ia menambahkan, pendapatan BUMN juga akan terpengaruh sehingga dapat berimbas pada pemberian dividen kepada negara.
"Tadinya kita ingin meningkatkan dividen, jujur saja pasti berat karena kondisi saat ini. Namun kita berharap dividen tahun depan minimal bisa tetap, bukan tidak mungkin tidak tercapai. Kita haru lalukan antisipasi dati sekarang dan memang sangat berat, tapi ya itulah keadaan yang harus kita hadapi," ujar Erick. (ant)

NERACA

 

Jakarta - Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan corona, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu, fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN.


NERACA


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi menjadi fokus utama di tengah penyebaran COVID-19. "Sesuai dengan arahan Pak Presiden bahwa kami mesti fokus pada tiga hal kesehatan, social safety, dan menjaga daya beli masyarakat atau hal-hal yang friendly dengan dunia usaha," ujar Menteri Erick dalam video konferensi di Jakarta.

Ia menyadari bahwa dampak dari pandemi ini tak hanya menghantam sisi kesehatan, melainkan juga sektor ekonomi dan moneter.

Untuk sisi kesehatan, ia mengemukakan, seluruh dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BUMN tahun ini akan difokuskan untuk membantu pengadaan alat-alat kesehatan.

Kementerian BUMN, kata Erick, sudah membeli alat tes corona dari sejumlah negara. Alat tes ini diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk segera disalurkan pada publik. "Ada 60 ribu (alat tes). Jadi alat tes kit ada dua macam, ada tes air liur dan ada yang darah. Kami prioritaskan yang air liur. Tes air liur akan dipergunakan untuk rumah sakit," paparnya.

Selain itu, Kementerian BUMN juga telah memproduksi lebih dari empat juta masker yang bisa diakses publik secara umum di seluruh toko obat dan lokasi jual beli alat-alat kesehatan.

Erick juga mengatakan, usaha pelayanan kesehatan yang juga dilakukan adalah dengan menyiapkan empat tower Wisma Atlet Asian Games sebagai sentra penanganan corona. "Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan BNPB, Satgas Penanganan Corona, Kementerian PU PR, Kementerian Kesehatan, serta pihak terkait untuk segera memaksimalkan Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan pasien corona," ucapnya.

Ia menjelaskan masing-masing tower Wisma Atlet memiliki peruntukan yang berbeda. Tower IV akan difokuskan untuk tempat istirahat tenaga medis. "Mereka harus dilindungi dan harus cukup istirahat karena itu kita tempatkan khusus (Tower IV)," kata Erick.

 Tower III, lanjut dia, akan menjadi lokasi posko bagi petugas Satgas yang menangani pendemi COVID-19. "Tower VI dan VII kita akan fokuskan khusus ke pasien. Di sana akan dilengkapi ruang ICU, ruang refreshing, dan ruang rawat pasien. Pintunya ada dua dan dalam pengawasan," katanya.

Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan corona, Erick menyampaikan, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN. "CSR BUMN akan dialokasikan ke sini. CSR akan membantu akan sediakan alat di sini (Wisma Atlet). Selain itu BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan-kebutuhan obat yang diperlukan," paparnya.

Selain Kementerian BUMN, ia menambahkan, Kementerian Kesehatan juga akan terlibat dalam menyediakan tenaga-tenaga kesehatan dan perawat.

Namun Erick mengakui tenaga pemerintah terbatas terutama terkait tenaga kesehatan. Karenanya, ia menyampaikan terima kasih kepada pihak swasta yang sejak awal menyatakan tekadnya untuk terlibat dalam penanganan pandemi corona.

"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak swasta yang sudah bersedia membantu. Kita semua berusaha bersama semaksimal mungkin sesuai dengan arahan Pak Presiden, untuk mengatasi dampak dari pandemi ini," ucapnya.

Terkait bidang ekonomi, Erick meminta bank BUMN menurunkan suku bunga bagi usaha kecil menengah (UKM) yang terimbas corona. Sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan.

Maka itu, lanjut dia, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu. "Tak hanya kesehatan, tapi kami juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. kami pastikan bank-bank BUMN turunkan suku bunga UKM," ucapnya.

Namun, Erick memberikan catatan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan mendapat bantuan relaksasi dari bank.

Sementara itu untuk sektor moneter, ia memaparkan, BUMN dengan peringkat baik akan didorong untuk menerbitkan obligasi dalam rangka menambah devisa negara.

Selain itu, lanjut dia, BUMN juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham-saham unggulan di saat harganya turun. "Kami dalam proses buyback saham BUMN di BEI. Kami limit di enam perusahaan dulu seperti BRI, Bank Mandiri, PT Bukit Asam, Telkom, dan Jasamarga," kata Erick.


Suku Bunga UKM 


Erick Thohir juga meminta bank BUMN untuk menurunkan suku bunga kredit bagi usaha kecil menengah (UKM) terdampak COVID-19. "Kita juga tidak boleh terbelenggu di kesehatan, bisnisnya juga tetap harus jalan. Karena itu kita ingin bank-bank BUMN segera menurunkan suku bunga UKM," ujar Menteri Erick.

Menurut dia, pandemi Corona saat ini cukup berdampak bagi aktivitas UKM terutama bidang pariwisata dan transportasi penerbangan.

Ia menambahkan pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan relaksasi kredit bagi UKM terdampak COVID-19. "Tapi kita masih menunggu persetujuannya, ini bagian dari memastikan ekonomi tetap berjalan," ucapnya.

Namun, Erick memberikan catatan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan diupayakan untuk mendapatkan bantuan relaksasi dari bank.

Terkait gejolak nikai tukar rupiah terhadap dolar AS, Erick mengakui hal itu akan memberikan dampak pada sejumlah sektor bisnis, terutama pada industri penerbangan, seperti PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

Namun Erick memastikan terkait pinjaman Garuda, pihaknya sudah melakukan renegosiasi secara menyeluruh. "Memang secara kondisi industri penerbangan berat. Ini menjadi fenomena global. Pasti Garuda terdampak. Kita dari satu bulan lalu sudah melakukan negosiasi secara menyeluruh terkait Garuda," katanya.

Secara umum, Erick mengakui bahwa kondisi yang dihadapi dunia usaha saat ini penuh tantangan, tidak saja bagi industri penerbangan. Maka itu, dibutuhkan usaha keras untuk tetap mempertahankan kinerja BUMN layaknya tahun sebelumnya.

"Kita terus menjaga dan melakukan stress test (uji ketahanan) BUMN. Insya Allah' ada jalan saya yakin, Indonesia negara besar kita negara kuat pasti kita akan recovery walaupun perlu waktu beberapa bulan ke depan," ucapnya.

Di tengah wabah COVID-19, ia menambahkan, pendapatan BUMN juga akan terpengaruh sehingga dapat berimbas pada pemberian dividen kepada negara.

"Tadinya kita ingin meningkatkan dividen, jujur saja pasti berat karena kondisi saat ini. Namun kita berharap dividen tahun depan minimal bisa tetap, bukan tidak mungkin tidak tercapai. Kita haru lalukan antisipasi dati sekarang dan memang sangat berat, tapi ya itulah keadaan yang harus kita hadapi," ujar Erick. (ant)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…