Erajaya Buyback Saham Senilai Rp 319 Miliar

NERACA

Jakarta –Menjaga pertumbuhan harga saham di tengah kondisi pasar saham, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyampaikan rencana membeli kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar Rp 319 miliar. Sesuai aturan, jumlah buyback saham tidak akan melebih 20% dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham beredar adalah 7,5%.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, buyback saham akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan, terhintung sejak tanggal 20 Maret 2020 sampai 19 Juni 2020. Aksi korporasi ini diperkirakan menggunakan kas internal perseroan. Dengan demikian, aset dan ekuitas Erajaya Swasembada akan menurun sebesar Rp 319 miliar, ditambah biaya transaksi pembelian kembali saham.

Secara rinci, pada kuartal III- 2019 total aset perseroan sebesar Rp 9,82 triliun, dengan adanya aksi korporasi tersebut maka akan turun menjadi Rp 9,50 triliun. Sedangkan untuk ekuitas sebelumnya Rp 4,85 triliun, terkoreksi menjadi Rp 4,53 triliun. Menurut manajemen perseroan, dampak aksi korporasi tersebut terhadap biaya operasional tidak akan material, sehingga laba-rugi diproyeksikan masih sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perseroan. “Kami meyakini bahwa pelaksanaan transaksi buyback saham tidak akan memberikan dampak negative yang material terhadap kegiatan usaha, mengingat kami masih memiliki modal dan cash flow yang cukup,” tutur dia.

Dalam pembelian kembali saham yang dilaksanakan dari 20 Maret 2020 sampai 19 Juni 2020, perseroan telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas guna melancarkan aksi korporasi tersebut. Sebelumnya, perseroan tengah merencanakan untuk menambah 300 gerai baru di tahun 2020. Pembagunan gerai ini lebih diutamankan di kota-kota satelit selain kota utama yang memiliki tingkat konsumsi tinggi di Indonesia. 300 gerai baru tersebut rencananya akan difokuskan untuk penjualan produk handset dan lifestyle seperti wearable aksesoris dan Internet of Things (IoT). “Kami optimistis industri handset pada tahun ini tetap positif, karena potensi pasar masih terbuka lebar, terutama di kota-kota lapis 2 dan 3, terlebih kami juga mendapat dukungan dari pemerintah melalui regulasi IMEI yang rencananya akan diterapkan di tahun ini,” ujar Direktur Marketing dan Komunikasi Erajaya Djatmiko Wardoyo.

Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan akan mengucurkan dana sebanyak Rp 300 miliar untuk pembangunan 300 gerai dan dana akan bersumber dari modal kerja perseroan. Meski begitu, Djatmiko mengakui realisasi ekspansi perseroan tahun 2019 lalu tidak mencapai target. Hal ini tercermin dari total bersih pembukaan gerai yang hanya mencapai 150 gerai.“Dua tahun berturut-turut ini realisasi (pembukaan gerai) 190-an. Net-nya ada 150 karena pada periode yang sama terdapat penutupan outlet sampai 40 hingga 50 gerai,” ungkapnya.

Penutupan gerai ini disebutkannya karena berbagai alasan termasuk gerai yang underperform, habis kontrak dan tidak bisa diperpanjang hingga pusat perbelanjaan tempat gerainya berada yang tutup secara permanen.“Secara keseluruhan sampai akhir tahun 2019 kemarin, kita punya akumulasi 1.100 toko yang tergabung dalam assorted store-nya Erajaya Retail Group,” sambungnya.

Meski belum bisa berkomentar mengenai target pertumbuhan pendapatan pada tahun 2020 dikarenakan laporan keuangan tahun sebelumnya yang masih diaudit, manajemen Erajaya tetap optimis memandang tahun 2020. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…