Mandom Bukukan Penjualan Rp 2,80 Triliun

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2019 kemarin, PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,80 triliun atau naik 6,06% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,64 triliun. Namun sebaliknya laba bersih perseroan terkoreksi 19,22% menjadi Rp 145,14 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 173,04 miliar pada periode Desember 2018. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin

Perseroan menjelaskan, penjualan produk perawatan kulit dan rias menopang total pendapatan dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun atau naik 18,53% dibanding raihan tahun sebelumnya sebesar Rp 971 miliar. Selain itu, total pendapatan perseroan juga dikontribusi oleh pendapatan dari produk perawatan rambut yang tercatat sebesar Rp 1,10 triliun, turun tipis 1,78% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,12 triliun.

Kemudian, produk wangi-wangian berkontribusi sebesar Rp 517,08 miliar meningkat 6,36% dari sebelumnya sebesar Rp 486,15 miliar per Desember 2018. Penjualan lain-lain mencatatkan penurunan sebesar 48,03% menjadi Rp 34,06 miliar dari raihan sebelumnya sebesar Rp 65,55 miliar. Adapun, secara geografis penjualan perseroan sepanjang tahun 2019, sebagian besar 73% ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri. Sedangkan, penjualan ke Uni Emirat Arab sebesar 7%, ke Jepang sebesar 5%, dan sisanya penjualan lainnya berasal dari penjualan ekspor ke beberapa negara, terutama ke Malaysia, Thailand, Filipina, India, Singapura, Korea, Vietnam, Tiongkok, Hongkong dan Taiwan.

Di sisi lain, beban pokok penjualan mencapai Rp 1,87 triliun atau naik 7,47% dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp 1,74 triliun. Perseroan juga mencatatkan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 1,72 miliar di 2019 padahal tahun sebelumnya mencatatkan keuntungan kurs Rp 4,3 miliar. Dari sisi neraca, total aset perseroan mencapai Rp 2,55 triliun meningkat 4,5% dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp 2,44 triliun. Total aset terdiri dari aset lancar sebesar Rp 1,42 triliun, dan aset tak lancar sebesar Rp 1,12 triliun.

Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia, Alia Dewi pernah bilang, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5%-10%. Maka untuk bisa merealisasikan target tersebut, perseroan akan melakukan beberapa langkah strategis yaitu, akan meluncurkan beberapa produk baru pada tahun ini. “Meningkatkan penetrasi pasar untuk produk – produk baru yang sudah launching di akhir tahun lalu. Selagi juga, untuk aktif di kegiatan iklan dan promosi,” jelasnya.

Alia menambahkan, tahun 2020 perseroan tidak memiliki rencana untuk ekspansi besar, sehingga hanya menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) yang akan dialokasikan untuk pemeliharaan operasional perusahaan. “Capex besarannya belum bisa saya info tapi tidak ada rencana belanja modal besar jadi hanya untuk maintenance saja,” kata dia.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…