Tetap Tumbuh, Kasus Jiwasraya Tak Ganggu Bisnis Asuransi Jiwa

 

NERACA

Jakarta - Kasus gagal bayar asuransi Jiwasraya yang menyebabkan kerugian mencapai Rp16 triliun nyatanya tidak mengganggu bisnis industri asuransi jiwa secara keseluruhan. Bahkan kinerja industri asuransi jiwa pada 2019 mengalami pertumbuhan. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa pendapatan industri asuransi jiwa mengalami kenaikan sebesar 18,7 persen dari Rp204,8 triliun pada 2018 menjadi Rp243,2 triliun di 2019. 

Menurut Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, kasus yang menerpa Jiwasraya memang memberi dampak akan tetapi hal itu dapat diatasi oleh industri asuransi. Budi menyampaikan setidaknya ada tiga hal yang membuat industri asuransi tetap tumbuh, pertama yaitu masyarakat yang semakin dewasa dan menyadari perlunya asuransi. Kedua, layanan asuransi jiwa yang semakin baik dan ketiga kegiatan inklusi keuangan yang dijalankan oleh seluruh industri jasa keuangan berjalan dengan baik. 

"Barangkali hal itu yang membuat industri asuransi jiwa tetap tumbuh," kata Budi saat pemaparan kinerja industri asuransi jiwa di Jakarta, Rabu (11/3). Akan tetapi, kasus Jiwasraya masih berlanjut hingga awal tahun 2010. Budi berharap agar kasus itu bisa segera selesai dan tidak berlarut larut. "Karena ada kabar bahwa anggota dari AAJI yang rekeningnya terblokir. Makanya kalau kelamaan maka akan terkena imbasnya," jelas Budi. 

Terkait kinerja industri asuransi jiwa, ia menjelaskan pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa didorong oleh investasi dan aset yang melonjak signifikan. Budi mengungkapkan total investasi industri naik 8,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp501,6 triliun.

Adapun instrumen investasi yang digunakan adalah reksadana tetap menjadi kontributor terbesar sebesar 33,4 persen dari total investasi, sisanya adalah saham (31,9 persen) dan surat berharga negara (SBN) sebesar 15,3 persen. Total hasil investasi selama tahun 2019 mencapai Rp34,1 triliun atau naik signifikan 336,8 persen jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp7,8 triliun.

Sementara itu, dari sisi aset juga tumbuh 9,4 persen mencapai Rp566,6 triliun selama tahun 2019. Total pendapatan itu juga disokong pendapatan premi mencapai Rp196,6 triliun mencapai 5,8 persen. Pendapatan premi itu didukung pendapatan dari premi tunggal mencapai Rp96,6 triliun atau naik 3,7 persen dan premi reguler mencapai Rp27,5 triliun atau naik 14 persen. Sementara itu, pendapatan dari premi lanjutan juga naik 5,9 persen dari Rp68,5 triliun tahun 2018 menjadi Rp72,5 triliun tahun 2019.

Pada di tahun 2019, industri asuransi jiwa mencatat kenaikan klaim dan manfaat yang dibayarkan sebesar 16 persen dibandingkan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 tercatat Rp140,2 triliun sedangkan pada tahun 2018 berjumlah Rp 120,9 triliun. 

Proporsi terbesar pembayaran klaim  dan manfaat terdapat pada klaim nilai tebus (surrender) yang  mencapai Rp 73,25 triliun dengan kenaikan sebesar 9,4 persen jika dibandingkan angka tahun 2018 yang mencatat Rp 66,94 triliun. Setelah klaim nilai tebus, proporsi pembayaran klaim dan manfaat terbesar kedua adalah klaim akhir kontrak yaitu sebesar 16 persen dengan kenaikan sebesar 30,7 persen menjadi Rp 22,51 triliun dari Rp 17,22 triliun di tahun 2018.

Terkait klaim dan manfaat yang dibayarkan, secara keseluruhan mengalami peningkatan dimana klaim meninggal dunia meningkat sebesar 10,4 persen dari Rp 9,16 triliun menjadi Rp 10,11 triliun, partial withdrawal dari Rp 14,65 triliun menjadi Rp 16,98 triliun atau meningkat sebesar 15,9 persen di tahun 2019. Sedangkan komitmen untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan di masyarakat terlihat melalui pertumbuhan klaim asuransi kesehatan sebesar 23,6 persen dari Rp 8,89 triliun di tahun 2018 tumnuh  Rp 10,99 triliun di tahun 2019 dimana klaim kesehatan perorangan mencapai Rp 5,06 triliun dan klaim kesehatan kumpulan mencapai Rp 5,93 triliun di tahun 2019.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…