Perbankan Syariah Genjot Pembiayaan Dana Talangan Haji

NERACA

Jakarta—Perbankan Syariah terus menaikkan pembiayaan dana talangan haji hingga beberapa kali lipat. Nasabah dana talangan haji diharapkan terus meningkat. Bahkan BRI Syariah sendiri berharap ada 26.000 nasabah pada kuartal pertama 2012. “Hingga Maret 2012, kini pembiayaan dana talangan haji mencapai Rp406 miliar,” kata Direktur Utama BRI Syariah, Mochamad Hadi Santoso, di Jakarta.

Menurut Hadi, peningkatan pembiayaan dana talangan haji akan dicapai dengan penambahan kantor cabang baru. "Kami akan menambah dana talangan dengan buka cabang baru," ucapnya singkat

BRI Syariah mengandalkan dua produk untuk layanan haji yakni dana talangan haji dan tabungan haji. Untuk pembiayaan dana talangan haji, diakui Hadi terus meningkat dari nilai akhir tahun lalu sebesar Rp 150 miliar. "Kami target bisa naik tiga kali lipat tahun ini," katanya.

Produk tabungan haji BRI Syariah merupakan produk simpanan untuk calon jamaah haji dalam memenuhi kebutuhan setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Sedangkan, produk dana talangan haji merupakan fasilitas pembiayaan kepada calon jamaah haji untuk memperoleh porsi pemberangkatan ibadah haji.

Tak ketinggalan pula, Bank BJB Syariah beberapa waktu lalu, sempat menargetkan pembiayaan dana talangan haji senilai Rp30 miliar sepanjang tahun ini dengan menerapkan pola jemput bola untuk bersaing dengan kompetitor.

Hendarin Sukarmadji, Direktur Utama Bank BJB Syariah mengatakan potensi pasar produk dana talangan haji masih cukup besar seiring tumbuhnya minat beribadah ke Tanah Suci. “Persaingan di lapangan memang cukup ketat, namun itu bisa diatasi dengan cara lebih gencar ekspansi. Kami akan menggandeng koperasi, biro perjalanan haji, hingga majelis taklim untuk memasarkan produk tersebut,” katanya

 

Hendarin menambahkan besarnya potensi potensi pasar produk dana talangan haji terlihat dari tingkat antrean calon jamaah haji di berbagai daerah, terutama Jawa Barat dan Banten yang semakin meningkat.

Hendarin mengatakan keuntungan lain memasarkan produk talangan haji ialah berpotensi juga mengerek penghimpunan dana tabungan haji. Untuk tabungan haji, bank syariah berkantor pusat di Bandung tersebut menargetkan mampu meraup Rp25 miliar hingga penghujung tahun ini. “Sebelum BJB Syariah menjadi bank umum syariah, produk tabungan haji ini sudah ada. Kami memutuskan untuk lebih agresif memasarkannya tahun ini,” ujarnya

Dia mengatakan produk tabungan haji merupakan pintu masuk utama bagi nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan untuk ibadah haji. “Kami harus terus mengembangkan produk untuk mengatrol kinerja keuangan,” katanya.

Kementerian Agama Republik Indonesia telah menunjuk Bank BJB Syariah sebagai bank penerima pembayaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dengan menggunakan sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat).

Hendarin mengatakan sistem BPIH tersebut merupakan versi terbaru dengan sejumlah keunggulan, antara lain mempercepat proses persetujuan pengajuan pembiayaan hingga pada saat pelunasan. Selain itu, kata dia, dengan sistem terbaru tersebut, identifikasi di Kementerian Agama sudah spesifik kepada BJB Syariah, bukan lagi UUS atau Bank BJB konvensional. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…