Optimalkan Potensi Pasar di Jawa Timur - BEI dan SRO Tingkatkan Minat Go Public di Surabaya

NERACA

Surabaya– Minat perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus tinggi, kendatipun kondisi pasar terus bergerak dinamis. Meskipun mengalami pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat, namun masih belum optimal dengan jumlah perusahaan potensial go public di Indonesia yang belum digarap.

Berangkat dari upaya mendorong perusahaan untuk go public, khususnya di Provinsi Jawa Timur, PT Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan Business Owner Workshop 2020: “Suksesi Perusahaan Keluarga melalui IPO”. Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, Dewi Sriana dalam siaran persnya di Surabaya, kemarin mengatakan, provinsi Jawa Timur memiliki pertumbuhan GDP regional sebesar 5,52% yang berada di atas pertumbuhan GDP Nasional pada tingkat 5%. “Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang tinggi untuk dapat berkembang dalam bidang ekonomi, dan pasar modal, pada khususnya,”ujarnya.

Dirinya berharap, dari penyelenggaraan workshop tersebut akan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk dapat melakukan pendanaan di pasar modal dan menjadi pilihan produk bagi investor dalam berinvestasi. Tidak hanya itu, melalui go public, perusahaan dapat berkembang menjadi lebih besar dan dipandang lebih professional, transparan, dan akuntabel.

Menjadi perusahaan go public sendiri banyak keuntungan yang didapat dan hal inipun diakui Chief Operation Officer PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. Erry Kuniawati. Dirinya menceritakan tentang success story Pigijo menuju IPO. Selain itu ada juga Direktur Marketing PT Putra Rajawali Kencana Tbk, Ariel Wibisono yang berbagi cerita tentang perjalanan perusahaan sampai bisa melantai di BEI. Sesi presentasi ditutup dengan tanya jawab dan ramah tamah.

Sebagai informasi, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan 76 perusahaan tercatat baru yang merupakan peningkatan sebesar 22,27% total Fund Raised Initial Public Offering, yaitu sebesar Rp150,3 triliun pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp123,6 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa minat perusahaan-perusahaan masih tinggi untuk mencari alternatif pendanaan di pasar modal.

Sementara berdasarkan hasil survei pada tahun 2019 menunjukan, inklusi pasar modal di Indonesia masih sangat rendah, sampai dengan 31 Januari 2020 jumlah investor di Indonesia masih sekitar 1.117.025 SID atau hanya 0,45% populasi Indonesia. Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh KSEI, jumlah investor di Provinsi Jawa Timur berjumlah sekitar 139.187 SID atau 0,35% dari total penduduk di Provinsi Jawa Timur sebanyak 40 juta orang.

Maka bertujuan mendukung dan mendorong perusahaan-perusahaan, khususnya di Provinsi Jawa Timur, untuk lebih maju dan berkembang dengan menjadi perusahaan tercatat, BEI bersama lembaga SRO lainnya merasakan betul untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal dengan menggandeng berbagai komunitas di Surabaya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…