Jaga Kualitas Produksi Tambang - BRMS Kirim Dore Bullion dari Poboya Ke Jakarta

NERACA

Jakarta – Menjaga pertumbuhan bisnis di sektor pertambangan, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) terus mengoptimalkan nilai tambah dalam bisnisnya. Salah satunya, perseroan berhasil melakukan pengirimin dore bullion pertama dari fasilitas produksi Poboya di Palu, Sulawesi Tengah ke fasilitas pemurnian logam mulia di Jakarta. Dore bullion adalah batangan logam yang belum murni karena masih mengandung emas, perak, dan mineral lain.

Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Suseno Kramadibrata dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pengiriman dore bullion pertama itu merupakan hasil uji coba produksi di fasilitas Poboya. “Setelah pengiriman dore bullion pertama ke fasilitas pemurnian di Jakarta ini, kami yakin bahwa seluruh peralatan dapat bekerja selama 24 jam untuk dapat mencapai tingkat produksi bijih sebesar 500 ton per hari di fasilitas kami di Poboya,” ujarnya.

Dia menambahkan, uji coba dilakukan untuk memastikan mesin dan peralatan di Poboya bisa memproduksi dore bullion dengan kandungan emas di atas 45%. Menurut Suseno, dalam rangka uji coba produksi, dore bullion yang dikirim ke Jakarta hanya dalam jumlah kecil. Dore bullion yang dikirim mencapai  679 gram dengan kadar emas sebesar 83%. Setelah diproses menjadi emas murni, bobot yang dihasilkan mencapai 565 gram.

Untuk diketahui, tambang Poboya dikelola oleh anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals. Perusahaan ini dimiliki BRMS dengan porsi kepemilikan saham 96,97%. Konsesi tambang emas yang dimiliki Citra Palu Minerals mencapai 85.180 hektar di Sulawesi Tengah dan Selatan.  Lokasi tambang Poboya diestimasi memiliki jumlah cadangan sebesar 3,9 juta ton bijih emas dan jumlah sumber daya sebesar 7,9 juta ton bijih emas, dengan kadar emas 4,3 gram/ton.

Melihat pesatnya pertumbuhan bisnis tambang BRMS, mendorong beberapa analis bahwa saham BRMS diproyeksikan bisa terus menanjak, terutama dengan penjualan emas dan perak yang diperkirakan mulai berkontribusi pada 2020-2021. Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Dessy Lapagu dalam risetnya mengatakan harga saham BRMS ditargetkan menjadi Rp 130/saham, naik lebih dari 2 kali lipat dibandingkan posisi Rp 54.

Dalam risetnya dia mengatakan pabrik pengolahan bijih emas menjadi dore bullion milik Anak usaha BRMS yakni Citra Palu Minerals di Poboya, Palu Sulawesi Tengah telah mencapai 90%. Dengan begitu, pada Januari 2020 diperkirakan bisa dilakukan trial production. Selain itu, Alokasi capex 2020 sebesar US$ 15 juta yang berasal dari internal cash. Dengan harga emas yang diperkirakan moderat berada pada level US$ 1.470 per troy ounce(oz).”Dengan demikian BRMS kami perkirakan dapat membukukan revenue pada 2020-2021 sebesar US$ 8,9-12,9 juta," tulis Dessy dalam risetnya.

Adapun risiko investasi yakni terjadinya kendala dalam proses eksplorasi, tidak tercapai target operasi, dan lambatnya progress test run pabrik. Dalam masa percobaan, tahun depan pun perusahaan menargetkan produksi sebesar 100.000 ton per tahun, dan akan naik menjadi 180.000 ton per tahun pada 2021-2027.

Setelah itu akan ada tambahan 75.000 ton pada paruh kedua 2022 dari underground mining, 300.000 ton per tahun pada 2023, dan 600.000 ton per tahun dore bullion pada 2024-2030. Dore Bullion tersebut kemudian akan diproses menjadi batangan emas di smelter milik PT Antam Tbk (ANTM). Saat ini CPM telah memiliki kontrak satu tahun dengan Antam.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…