Berdayakan Kelas Menengah!

Kesejahteraan masyarakat kelas menengah pada hakikatnya dapat ditingkatkan dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin. Dimana pada saat yang sama, masyarakat yang sudah berada di kelas menengah juga harus didorong untuk menjadi pengusaha, sehingga dapat berpartisipasi meningkatkan jumlah lapangan kerja sekaligus laju perekonomian nasional.

Bahkan Menkeu Sri Mulyani Indrawati pernah mengungkapkan, pemerintah melakukan intervensi dalam supply dan demand side. Dari demand side, pengusaha didorong bisa menghasilkan lapangan kerja tanpa harus terhalangi dengan upaya mengawali usaha yang sangat sulit. Sementara dari supply side pemerintah juga terus memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan pengembangan balai latihan kerja (BLK) dan pendidikan vokasi.

Upaya pemerintah tersebut, jelas bertujuan terus mendorong agar kesejahteraan kelas menengah bisa terus ditingkatkan, sehingga kelas menengah pun dapat menjadi pembayar pajak yang baik dan berkontribusi untuk penerimaan negara.

Meski demikian, Bank Dunia mengingatkan, untuk meningkatkan jumlah kelas menengah maka pemerintah harus menciptakan lebih banyak pekerjaan dengan upah yang lebih baik. Pada saat yang sama juga menghadirkan sistem yang kuat untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan jaminan kesehatan universal.  Karena mereka (kelas menengah) adalah sumber dari hampir setengah total pengeluaran rumah tangga di Indonesia. Selain itu, mereka juga berinvestasi lebih banyak dalam sumber daya manusia. Dengan kebijakan yang tepat untuk memperluas kelas menengah dapat membuka potensi pembangunan Indonesia dan mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Bank Dunia mencatat, dalam 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang sekarang berada dibawah 10%. Selama periode itu kelas menengah Indonesia tumbuh dari 7% menjadi 20% dari total penduduk atau sekitar 52 juta orang. Oleh karena itu, peran kelas menengah harus didorong untuk meningkatkan laju perekonomian.

Menurut data Bank Dunia, upaya membantu mereka yang memiliki aspirasi menjadi kelas menengah masih diperlukan 45% penduduk Indonesia atau 115 juta orang yang telah keluar dari kemiskinan tetapi belum mencapai tingkat ekonomi yang aman. Bagi kelompok tersebut, kemungkinan naik ke status ekonomi yang lebih tinggi, dan berpotensi sama besarnya kemungkinan turun ke bawah, alias kembali miskin.

Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang tepat untuk memperluas pergerakan mereka ke atas, karena bagian penting dalam pembangunan lndonesia. Hal ini memerlukan perbaikan lingkungan usaha dan investasi pada infrastruktur. Selain itu, perluasan akses jaminan sosial untuk perlindungan kesehatan dan ketenagakerjaan yang mengikis keuntungan ekonomi.

Strategi dan program kerja pemerintah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia agar dapat meningkatkan global competitive advantagesnya sudah tepat, termasuk upaya memberdayakan kelompok kelas menengah. Kelompok kelas menengah dalam perspektif ekonomi dan politik adalah kelompok yang memainkan peranan dan posisi penting dalam pembangunan, sehingga manuver kelompok ini, siapa saja yang berkolaborasi dengan kelompok ini bahkan masa kelompok ini harus menjadi perhatian pemerintah, agar kondisi nasional tidak mengalami stagnan dan mencegah terjadinya ‘strategic surprises” yang ditimbulkan oleh kelompok kelas menengah.

Untuk meningkatkan atau memberdayakan kelas menengah di Indonesia khususnya di era revolusi 4.0, maka menjadi sebuah keniscayaan, jika pemerintah juga harus menguatkan dan memberdayakan kelompok ini untuk memperluas dan melengkapi 4 elemen penting revolusi 4.0 bagi kelompok kelas menengah yaitu artificial intelligence (AI) seperti apa yang diperlukan oleh kelompok kelas menengah, termasuk big data, robotics dan machinery yang perlu dikembangkan dan diinovasi agar kelas menengah di Indonesia semakin kompetitif.

BERITA TERKAIT

Sinergitas Lintas Sektoral

Dalam upaya menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), serta untuk menciptakan situasi dan kondisi di wilayah agar tetap dalam keadaan…

Optimalisasi Pangan

Harga pangan di sejumlah wilayah Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, terlebih menjelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Tidak…

Momentum Jalin Persatuan

Pasca pemilihan umum, bulan Ramadhan menyajikan momentum yang berharga bagi masyarakat untuk menyatukan diri. Meskipun perbedaan politik mungkin telah menimbulkan…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Sinergitas Lintas Sektoral

Dalam upaya menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), serta untuk menciptakan situasi dan kondisi di wilayah agar tetap dalam keadaan…

Optimalisasi Pangan

Harga pangan di sejumlah wilayah Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, terlebih menjelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Tidak…

Momentum Jalin Persatuan

Pasca pemilihan umum, bulan Ramadhan menyajikan momentum yang berharga bagi masyarakat untuk menyatukan diri. Meskipun perbedaan politik mungkin telah menimbulkan…