Berkah Pendampingan SRC - Omzet Pelaku Usaha Kelontong Meningkat Tajam

NERACA

Jakarta – Eksistensi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dalam membantu memberdayakan ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah menunjukkan hasilnya. Dimana melalui program pendampingan Sampoerna Retail Community (SRC) yang merupakan jaringan toko kelontong masa kini binaan perseroan telah berhasil membantu meningkatkan omzet pelaku usaha binaannya.

Hal ini diperkuat berdasarkan hasil survei kompas.com terhadap 425 pemilik toko kelontong di delapan kota yaitu Medan, Palembang, Tangerang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar. Dimana hasil survei tersebut, omzet toko SRC berkontribusi sebesar Rp69,3 triliun per tahun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ritel nasional.”Mereka mengaku setelah mengikuti program pendampingan dari sampoerna ini, omzet mereka mendekati 60%. Jadi 54% omzetnya meningkat, dari yang satu Rp 1 juta, meningkat jadi Rp 1,5 atau Rp 1,6 juta. Alhamdulillah sekali buat kami, ini jadi bukti nyata," kata Kepala Urusan Komersil dan Pengembangan Bisnis Sampoerna, Henny Susanto di Jakarta, kemarin.

Sementara untuk transaksi penjualan toko kelontong mengalami kenaikan Rp 58 persen. Bahkan tercatat, 84 persen pemilik toko SRC mendapat penghasilan utamanya dari SRC. Baca juga: Melalui Pojok Lokal, SRC Beri Jalan Pelaku UKM Lakukan Promosi Produk "Yang kemarin kami selalu bilang, 'Pak, Bu, bersih-bersih tokonya nanti pelanggannya meningkat itu bertambah jadi lebih banyak. Kan kalau omzet meningkat, keuntungan juga meningkat dong ya," jelas Henny.

Sementara itu fakta lainnya adalah wanita tercatat 57% merupakan pemilik atau pengelola toko kelontong SRC, dimana 52% di antaranya adalah tulang punggung keluarga. "Yang juga satu kabar bagus buat kami adalah ternyata secara tidak langsung program kami ini ikut membantu pemerintah yaitu pemberdayaan wanita," tambahnya.

Selain itu, masih dalam rangka membantu pelaku usaha rumahan, perseroan juga menghadirkan program pojok lokal di toko SRC. Pihaknya sengaja meminta semua toko kelontong SRC ada program itu. Dimana pojok lokal dimanfaatkan untuk UMKM menjual makanan dan minuman di SRC. Karena itu pihak kata dia, mengimbau pemilik toko kelontong SRC untuk memperkenalkan produk UMKM di sekitarnya. Adapun produk yang dijual seperti krupuk, dodol dan sebagainya.”Ini muncul benefit buat toko. Juga masyarakat sekitar terbantu, ada tempat jualan. Perputaran roda ekonomi bergerak. Bagusnya lagi teman-teman SRC ini setelah berhasil mau membagikan kiat sukses. Sharing pengalaman. Jadi tidak sikut-sikutan,” jelas Henny.

Lebih lanjut dia mengatakan, toko kelontong, SRC juga diperkenalkan digitalisasi. Pemilik atau pengelola toko belajar digital. SRC yang berdiri sejak 12 tahun lalu telah membantu perkembangan ekonomi warga.“Edukasi yang kami lakukan, gampang aja. Misalnya bikin tokonya terang, bersih sampai berlanjut digital. Melalui pendampingan ini kita juga memberikan motivasi dan pelatihan-pelatihan,” beber Henny.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…