Pentingnya Program Penguatan Ideologi Pancasila

Pentingnya Program Penguatan Ideologi Pancasila

NERACA

Purwokerto - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Nana Sutikna mengingatkan pentingnya program penguatan Pancasila khususnya bagi generasi muda.

"Program penguatan Pancasila sangat penting terutama yang dilaksanakan di kampus-kampus," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (10/2).

Dosen Filsafat Komunikasi, Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman tersebut menjelaskan mahasiswa perlu diberikan pemahaman mendalam mengenai Pancasila dari berbagai kajian.

"Misalkan kajian historis, filosofis, sosiologis dan lain sebagainya, agar mahasiswa makin mengetahui apa latar belakang Pancasila, kenapa bangsa ini memerlukan dasar negara, dan kajian terkait lainnya sehingga generasi muda makin menyadari arti penting Pancasila," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia."Pancasila merupakan acuan hidup bersama seluruh Warga Negara Indonesia. Apa yang dianggap baik dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan negara ini bermuara pada nilai-nilai Pancasila," katanya.

Dia mengatakan, "membumikan" Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat diperlukan."Pancasila dapat menjawab persoalan hidup berbangsa dan bernegara, dan karakter bangsa ini dapat tercermin dari sila-sila dalam Pancasila," katanya.

Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Yayasan Bentang Merah Putih akan menyelenggarakan kegiatan Penguatan Ideologi Pancasila di 22 perguruan tinggi.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan bahwa kegiatan itu bertajuk “Kemendagri Goes to Campus Nasional is Me” dengan tema "Pembumian Mutiara-Mutiara Pancasila".

“Kemendagri tentu mengapresiasi dan mendukung kegiatan masyarakat seperti yang dilakukan Yayasan Bentang Merah Putih. Prinsipnya gerakan volunteer, suka rela masyarakat tentu harus didukung. Kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Bapak Presiden untuk membumikan Pancasila di kalangan generasi milenial,” kata Bahtiar.

Bahtiar juga mengingatkan mahasiswa sebagai generasi milenial memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan negara pada masa depan. Hal itu karena prediksi jumlah rakyat Indonesia pada tahun 2030 sebanyak 300 juta orang, 65 persennya adalah generasi milenial.

“Kita bercita-cita pada tahun 2028 hingga 2030, Indonesia akan melompat dari negara berkembang menjadi negara maju. Ini bisa terjadi ketika kaum muda disiapkan dan mempunyai kecintaan pada bangsa dan negara," katanya.

Jika generasi muda atau milenial ini tidak memiliki nasionalisme dan karakter sebagai bangsa Indonesia, lanjut Bahtiar, yang akan terjadi malah malapetaka, yakni disaster demografi. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

BERITA LAINNYA DI

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…