Indonesia dan Jepang Bahas Amandemen GR-IJEPA

NERACA

Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewakili Pemerintah Indonesia dan Jepang membahas penyelesaian Protokol Amandemen General Review IndonesiaJapan Economic Partnership Agreement (GR IJ-EPA)

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hideki Makihara di sela-sela perhelatan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.

Dalam pertemuan ini, kedua menteri membahas penyelesaian Protokol Amandemen General Review IndonesiaJapan Economic Partnership Agreement (GR IJ-EPA). Beberapa protokol yang masih dalam proses penyelesaian adalah perdagangan barang, jasa, movement of natural person (MNP), dan hak kekayaan intelektual.

“Indonesia secara khusus kembali menyampaikan pentingnya untuk segera memfinalisasi Protokol Amandemen General Review IJ-EPA (GR-IJEPA). Hal ini mengingat hasil GR-IJEPA kedua kepala negara telah disampaikan di selasela KTT G20 pada 28 Juni 2019 di Osaka,” kata Agus.

Alhasil, telah disepakati GR-IJEPA, diharapkan dapat meningkatkan akses perdagangan dan mendorong investasi Indonesia. Oleh karena itu, kedua negara juga sepakat untuk segera menginstruksikan tim perunding GR IJ-EPA masing-masing negara untuk mendapatkan “win-win solution” bagi kepentingan perdagangan kedua negara.

Tidak hanya itu, Agus kemudian menyatakan bahwa Indonesia mengusulkan supaya protokol perubahan GR- IJEPA dapat ditandatangani pada Semester I tahun 2020.

“Selain itu, Indonesia dan Jepang juga membahas perkembangan mengenai perundingan RCEP (16 negara termasuk India) dan mengharapkan dukungan Jepang untuk membantu penyelesaian finalisasi RCEP,” tambah Agus.

Sehingga, Agus membenarkan Jepang juga sepakat segera memfinalisasi perundingan RCEP. Selain itu, Jepang meminta dukungan pencalonan Jepang sebagai Direktur Jenderal Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO).

“Indonesia juga mengusulkan agar kedua negara gencar melibatkan langsung sektor usaha dalam peningkatan perdagangan dan investasi lewat dialog bisnis,” terang Mendag.

Jepang merupakan negara tujuan ekspor ke-2 dan sebagai negara asal impor ke-3 bagi Indonesia. Pada periode Januari-November 2019, total perdagangan kedua negara mencapai USD 29,1 miliar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI, Harjanto mengakui bahwa pihaknya tengah menggandeng Jepang untuk memperkuat industri mobil listri di dalam negeri. Ini merupakan langkah strategis antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian (Ministry of Economy, Trade and Industry/METI) Jepang.

"Mereka memberikan gambaran tentang pengembangan industri kendaraan listrik. Adapun yang kami bahas, antara lain mengenai kebijakan pengembangan industri otomotif kedua negara. Selain itu, tren dan aktivitas penggunaan kendaraan listrik serta pengembangan baterai di dunia," ucap Harjanto.

Lebih lanjut, Harjanto memebnarkan bahwa melalui kerjasama tersebut maka akan tercipta berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai standardisasi dan regulasi teknis yang diimplementasikan di kedua negara. Salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan.

"Kami juga mendapatkan input dari mereka khususnya untuk implementasi B30. Misalnya, mereka memberikan masukan tentang bagaimana mendapatkan fuel yang berkualitas lebih baik. Contohnya, campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME)-nya itu ada proses lanjutan, sehingga akan menghasilkan proses hydrogenated vegetable oil," harap Harjanto.

Tidak hanya itu, Harjanto mengakui bahwa saat ini kedua belah pihak telah membicarakan terkait perkembangan investasi dan insentif untuk pengembangan industri kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia - Jepang telah lama menjadi mitra strategis dalam menjalin kerja sama ekonomi.

Diantaranya dalam sektor alat transportasi, Jepang merupakan investor terbesar di Indonesia sampai dengan triwulan III tahun 2019, dengan nilai sebesar Rp7,46 Triliun. Di sektor otomotif, Jepang juga adalah salah satu kisah sukses dari para investor yang ingin terus menanamkan modalnya di Tanah Air, di mana produsen otomotif jepang skala global telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…