Selesaikan Lilitan Utang - MYRX Tawarkan Aset dan Konversi Saham

NERACA

Jakarta – Menyampaikan itikad baik untuk melunasi utang akibat gagal bayar atas pinjaman individu, PT Hanson International Tbk (MYRX) tengah melakukan upaya penyelesaian dengan memberikan aset berupa properti yang dimiliki perusahaan di komplek Citra Maja Raya yang diberi nama New Maja Raya. Namun, kabarnya beberapa nasabah menolak opsi tersebut. 

Direktur Hanson International, Rony Agung Suseno dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, penolakan dari sebagian nasabah dikarenakan mereka membandingkan rumah di New Maja Raya yang ditawarkan MYRX dengan rumah sederhana di Citra Maja Raya. Di mana harga rumah sederhana jauh lebih murah karena memiliki kualitas bangunan di bawah rumah New Maja Raya.”Sehingga pemegang STB (short term borrowing) yang menolak opsi tersebut menganggap perseroan mengambil keuntungan yang lebih,"ujarnya.

Sedangkan perumahan New Maja Raya merupakan perumahan kelas menengah dan nantinya akan dibangun dengan kualitas material bangunan yang lebih bagus dari pada Citra Maja Raya. Sebelumnya, Hanson International menawarkan aset propertinya yang berlokasi di Maja, Banten. Ada dua jenis aset yang ditawarkan yaitu rumah senilai Rp 405 juta dengan luas tanah 90 m2 dengan luas bangunan 45 m2 dan kavling siap bangun senilai Rp 225 juta dengan luas 90 m2.

Namun, PT Ciputra Residence menegaskan bahwa asset settlement kepada individu yang ditawarkan Hanson International tidak terkait dengan proyek Citra Maja Raya II. Lokasi lahan proyek Citra Maja Raya II adalah lahan yang dikembangkan berdasarkan perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Citra Mitra Puspita sebagai anak usaha CTRA dengan anak perusahaan grup usaha yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Bhuwanatala Indah permai Tbk (BIPP).

Sementara Head of Public Relation Hanson International, Dessy A Putri menambahkan, perusahaan memiliki opsi lain yaitu mengkonversi utang menjadi modal saham. Jika pemegang saham menyetujui, perseroan akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).”Itu opsi yang ditawarkan. Soal harga pelaksanaan belum ada update lagi,"katanya.

Asal tahu saja, perusahaan juga mengalami gagal bayar pokok dan bunga utang jatuh tempo 27 Agustus 2019 kepada Bank Victoria International Tbk. Adapun nilai pinjamannya sebesar Rp 20,5 miliar dengan tingkat bunga 15% per tahun.  Maka atas status ini, menajemen sedang bernegosiasi dengan Bank Victoria untuk melakukan share swap, yaitu mengkonversi utang menjadi modal saham di PT Putra Asih Laksana sebesar 25% kepemilikan. 

Kemudian, atas pinjaman jangka pendek kepada Bank MNC Internasional, perusahaan sedang bernegosiasi untuk proses restrukturisasi mengingat pinjaman tersebut bersaldo Rp 17 miliar.  Hanson International juga tercatat mengalami gagal bayar terhadap dua medium term notes (MTN). Pertama, MTN Syariah Mudhabarah PT Bintang Baja Hitam yang diterbitkan oleh PT Armidian Karyatama Tbk.

Perusahaan mengalami gagal bayar bunga pada 3 Desember 2019 sebesar Rp 3 miliar, dan akan mengadakan RUPS MTN pada 28 Januari 2020 untuk membahas penyelesaiannya.  Kedua, perusahaan mengalami gagal bayar bunga MTN PT Emco Asset Management yang diterbitkan oleh PT Blessindo Terang Jaya. Pada April 2017, Blessindo menerbitkan surat utang senilai Rp 300 miliar dengan suku bunga pada tahun pertama 5%, tahun kedua sebesar 10% dan tahun ketiga sebesar 25,5% per tahun dan terutang setiap kuartal.  Saat ini manajemen sedang bernegosiasi dengan pemegang MTN terkait penyelesaiannya

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…