YLK Sumsel Bantu Sosialisasikan Transaksi Nontunai

YLK Sumsel Bantu Sosialisasikan Transaksi Nontunai  

NERACA

Palembang - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan (Sumsel) berupaya membantu menyosialisasikan cara mendapatkan dan memanfaatkan fasilitas transaksi tidak dengan uang tunai (nontunai) untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mencegah timbulnya kerugian konsumen.

"Berdasarkan masukan dan hasil kunjungan rutin ke masyarakat, banyak yang belum mengetahui dan memahaminya sehingga perlu digencarkan kegiatan edukasi transaksi tanpa menggunakan fisik uang yang biasa digunakan selama ini," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan Hibzon Firdaus di Palembang, Minggu (19/1).

Dia menjelaskan selama ini sering terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat selaku konsumen ketika melakukan transaksi tunai dengan penjual barang dan jasa di pasar tradisional maupun pasar modern. 

Hal-hal yang dapat merugikan masyarakat dalam melakukan transaksi tunai, seperti pedagang atau pelayan toko, tidak memiliki uang pecahan nominal kecil Rp100-Rp1.000 untuk kembalian, konsumen diberikan permen sebagai pengganti uang kembalian tersebut.

Selain itu, ada pedagang yang menggunakan motif meminta konsumen mengikhlaskan uang kembaliannya disumbangkan kepada panti asuhan atau lembaga sosial tertentu lainnya yang bekerja sama dengan mereka.

Dengan adanya "Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)" yang mulai digalakkan Bank Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, praktik merugikan konsumen yang dilakukan penjual barang dan jasa selama ini bisa dihilangkan."Karena dalam setiap bertransaksi tidak bersentuhan dengan uang tunai," katanya.

Menurut dia, dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, aman, dan andal dengan tetap menjunjung tinggi aspek perlindungan konsumen, memperhatikan perluasan akses, dan kepentingan nasional.

Pihaknya akan mendorong masyarakat beralih dari penggunaan instrumen tunai ke nontunai dalam aktivitas ekonominya.

Dengan melihat nilai positif dan tujuan GNNT meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran nontunai dalam melakukan transaksi keuangan, pihaknya meminta perbankan dan perusahaan jasa keuangan lainnya menyosialisasikan gerakan tersebut kepada masyarakat.

Dengan gencarnya sosialisasi gerakan tersebut dan didukung sarana prasarana memadai secara bertahap di wilayah provinsi dengan penduduk sekitar 8 6 juta jiwa itu, katanya, akan terbentuk kelompok masyarakat yang terbiasa menggunakan instrumen nontunai (Less Cash Society/LCS) dalam transaksi atas kegiatan ekonominya. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…