Sentimen Global Hambat Penguatan IHSG

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu (22/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 0,08% terbawa koreksi bursa saham regional Asia. IHSG ditutup melemah 4,7 poin atau 0,08% ke posisi 6.233,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,84 poin atau 0,18% menjadi 1.020,84.

Kata analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta, pelemahan IHSG seiring minimnya data makroekonomi global maupun domestik yang memberikan dampak positif terhadap pasar.”Di sisi lain, melambatnya pertumbuhan ekonomi global turut membayangi pertumbuhan indeks. Ditambah lagi dengan dinamika politik dan keamanan yang terjadi di kawasan Timur Tengah saat ini, kemudian isu Brexit, dan diperparah dengan mewabahnya virus corona turut memberikan sentimen negatif bagi IHSG," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Secara sektoral, empat sektor meningkat dimana sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing naik 0,39%, diikuti sektor perdagangan dan sektor konsumer masing-masing 0,18% dan 0,02%. Sementara itu, enam sektor lainnya terkoreksi dimana sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,72%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti masing-masing minus 0,83% dan minus 0,69%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp290,12 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 484.481 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,64 miliar lembar saham senilai Rp6,91 triliun. Sebanyak 141 saham naik, 262 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore antara lain Indeks Nikkei ditutup menguat 166,7 poin atau 0,7% ke 24.031,3, Indeks Hang Seng menguat 355,7 poin atau 1,27% ke 28.341, dan Indeks Straits Times menguat 6,48 poin atau 0,2% ke posisi 3.253,65. Sebaliknya pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat tipis 3,42 poin atau 0,05% menjadi 6.241,57. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,49 poin atau 0,15% menjadi 1.024,16. Menurut Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, dalam rapat dewan gubernur pada 22-23 Januari 2020, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan.

Dia mengatakan dengan ditahannya suku bunga acuan maka dapat memberikan waktu bagi perbankan untuk merespon penurunan suku bunga acuan pada 2019 lalu hingga 100 basis poin. Kendati demikian, menurut dia, ada ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75% untuk tujuan mendukung ekspansi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…