IUWASH Ikut Alirkan Air Minum ke Rumah di Indonesia

NERACA

Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) atau Program Air, Sanitasi dan Kebersihan Perkotaan Indonesia adalah proyek  yang didanai US Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat.

Berikut ini cuplikan berbagai kegiatan IUWASH di kota-kota besar Indonesia yang bertujuan mengembangkan  akses layanan air dan sanitasi untuk masyarakat, termasuk masyarakat  berpenghasilan  rendah di perkotaan Indonesia.

Menurut Andi Musfarayani, Media Public Campaign Coordinator USAID-IUWASH,  di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, IUWASH bekerja di lima kabupaten/kota yaitu diKab. Serang, Karawang, Tangerang, Kota Bogor dan Kota Bekasi, dan memberikan  dukungan khusus  bagi PDAM Lebak, DKI Jakarta  dan Kab. Bekasi.

Menurut data IUWASH, di DKI Jakarta sistem  sanitasi  hanya menjangkau 2% dari populasi. Sistem pengumpulan  dan pengolahan air limbah  perpipaan skala kota  yang dikelola oleh PD PAL Jaya hanya menjangkau  2% dari populasi. Mayoritas pendudukan  Jakarta mengandalkan  sistem pengolahan pipa individual  seperti cubluk atau tangki septik, namun hanya 46% dari sistem tersebut tidak memenuhi  standar  teknis.

APBD DKI Jakarta  adalah yang terbesar  dibandingkan  provinsi lain, namun prioritas investasi di sektor air minum dan sanitasi tetap menjadi tantangan terbesar. Meskipun cakupan  pelayanan air minum  perpipaan  mencapai 61,8%, namun PAM Jaya masih mengalami kesulitan untuk meningkatkan akses  bagi masyarakat  berpenghasilan rendah (MBR).

Saat ini IUWASH telah berkoordinasi  dengan PD PAL Jaya serta PT Palyja untuk membantu menjankau  sebanyak mungkin  MBR melalui skema  yang inovatif, di antaranya adalah sambungan meter induk untuk air bersih  dan perpipaan  air limbah berbasis masyarakat.  Pendekatan yang sama juga akan dikembangkan  lebih lanjut dengan mitra swasta lainnya.

Di Jabar dan Banten

Sementara itu di Jawa Barat dan Banten, PDAM setempat hanya mampu melayani 8% sampai 60% dari populasi, dengan air tak berekening  antara 11% sampai 47%. Tantangan  utama kedua provinsi  ini adalah  mengelola sumber air baku untuk memenuhi tuntutan  air bersih  masyarakat saat ini dan di masa depan.

Di Kota Bogor, berkat pinjaman Bank Dunia, PDAM setempat  akan memasang 9.000 sambungan baru  setiap tahun selama 2013-2019. Pada sektor sanitasi, sistem perpipaan skala kota hanya  tersedia  di kota besar  seperti di Bandung dan Bogor. Kota lain masih mengandalkan  sistem pengolahan tinja individual seperti tangki septik yang sekitar  60% dari sistem tersebut  menurut studi Bank Dunia pada 2008, dikategorikan tidak layak.

IUWASH berkomitmen  memperkuat dan memperbaiki kapasitas penyedia layanan, serta mendorong munculnya  kebutuhan MBR akan layanan air dan sanitasi  yang lebih baik.

Di Jabar, DKI Jakarta dan Banten, IUWASH bekerja dengan pemerintah pusat , provinsi dan kabupaten/kota, juga berbagai donor dan program pembangunan.  Titik beratnya  adalah menciptakan kebutuhan masyarakat akan layanan dan akses air minum dan sanitasi.

Di Jawa Tengah

Di Jawa Tengah, IUWASH bekerja di lima kabupaten/kota yaitu Kota Semarang, Kab. Kendal , Kab. Semarang, Kab. Kudus, Kota Surakarta dan memberikan dukungan khusus bagi Kab. Semarang.

Cakupan PDAM di bagian utara Jawa Tengah antara 5% sampai 60% di Provinsi Jawa Tengah memiliki kandungan sumber daya air baku dalam jumlah  yang cukup besar  untuk menunjang  penyediaan air PDAM dan perluasannya. Namun ketersediaan air tersebut berbeda antara bagian  utara, tengah dan selatan dari Prov. Jawa Tengah. Cakupan PDAM di kota-kota bagian utara Jawa Tengah bervariasi antara 5% hingga   60%, sehingga berpotensi  besar untuk mendukung PDAM membuka koneksi baru.

PDAM Kota Semarang dan Kota Surakarta membutuhkan bantuan  untuk memperluas cakupan layanan  melalui pembuatan  sambungan baru, kampanye promosi, kredit mikro dan perbaikan efisiensi teknis, telaah tarif dan lainnya. Kedua kota ini juga telah menyatakan  komitmen untuk melakukan  strukturisasi utangnya  dengan Kementerian Keuangan. PDAM Kota Surakarta  memiliki rencana investasi untuk meningkatkan  kapasitas produksinya sebesar 300 liter/detik melalui pembangunan satu unit instalasi  pengolahan air minum  baru yang menargetkan 18.000 sambungan baru dan peningkatan kualitas pengaliran.

Di Jawa Tengah ada sekitar 25$  penduduk  yang berjumlah 32,38 juta jiwa yang tidak memiliki akses  sanitasi yang layak. Hal itu terjadi karena  masyarakat  tak mampu  menyediakan  sarana sanitasi  dalam rumah tangganya atau karena kurangnya  kesadaran untuk berperilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kota Surakarta mislanya, memiliki banyak  wilayah  permukiman  padat  yang tidak memiliki sistem pembuangan air limbah  rumah tangga, meskipun  pemerintah kota  telah membangun  sistem saluran  pembuangan dan instalasi  pengolahan air limbah domestik yang terpusat (city sewerage system).

Di Jawa Tengah, IUWASH bekerjasama dengan tim PPSP untuk mengembangkan  kelembagaan Pokja Sanitasi dalam penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kota yang baik. Slain itu IUWASH  juga akan membantu  identifikasi calon mitra potensial (swasta dan LSM) dan bentuk kerjasama yangideal  sebagai langkah awal  dalam pembuatan  sistem  sanitasi komunal maupun membentuk  kampung sanitasi.

Bagi kota-kota  yang lebih besar  di Jawa Tengah, IUWASH kan berdiskusi  dengan pemerintah kota/kabupaten tentang  masalah sedot tinja dan pengolahan  dengan tangki septik sebagai bagian  dari  upaya mewujudkan sanitasi  yang layak bagi masyarakat Indonesia.

Di Jawa Timur

Di Jawa Timur IUWASH bekerja di lima kabupaten/kota  yaitu Kab. Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto dan Kota Probolinggo. Jawa timur  adalah provinsi  dengan penduduk terpadat kedua di Indonesia yaitu 37 juta jiwa. Meningkatnya jumlah masyarakat  miskin kota  yang tidak memiliki lahan mendorong munculnya permukiman padat.  

Pola peningkatan permukiman  padat di Jawa timur  berdampak serius  pada kualitas  air permukaan  dan air tanah karena  volume air limbah  dan pembuangan sampah yang tidak terkendali. PDAM Surabaya menjalankan proyek Global Partnership  on Output-Base Aid (GPOBA) Water for the Poor,sementara  beberapa kabupaten/kota lain melaksanakan  program hibah air dari  pemerintah pusat. IUWASH akan berkoordinasi  dengan berbagai program  yang ada di Jawa Timur.

Mengenai akses terhadap  air minum, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010) tentang air minum  mencatat, di Jawa Timur ada 13,3% rumah tangga  yang menggunakan air perpipaan PDAM sebagai  sumberair minum dan sekitar 2,1% rumah tangga membeli air  perpipaan sebagai sumber air minum.

Di sisi lain, ada 55% rumah  tangga yang memanfaatkan  sumur bor/pompa, sumur  gali baik yang terlindungi maupun tidak sebagai  sumber air minum. Mengenai kualitas  air minum, meski 93,8%  menyatakan  kualitas  fisik air minumnya  baik, namun 11,^% rumah tangga di Jatim memiliki air  dengan kualtias  yang tidak baik,mulai dari keruh, berwarna, berasa, berbusa atau berbau.

Di Sulsel, Ambon dan Jayapura

Di Sulawesi Selatan, Ambon dan Jayapura, IUWASH bekerja di enam kabupaten/kota, yaitu di Kota Makassar, Kab. Takalar, Kab. Maros, Kab. Jayapura, Kota Jayapura, Kota Ambon.  Keterpencilan adalah tantangan utama bagi Sulawesi Selatan, Ambon dan Jayapura untuk memberikan akses terhadap sarana infrastruktur, seperti  transportasi, sarana ekonomi, air dan sanitasi. Selain itu, jumlah penduduk  yang semakin meningkat juga menambah  berat masalah air dan sanitasi.  Cakupan pelayanan PDAM di Kota-kota tersebut  masih rendah  yaitu 14%-40%.

Di Sulawesi Selatan, hanya kota Pare-pare  yang memiliki cakupan  pelayanan air yang cukup tinggi sebesar 80%.  Sementara di Kota Makassar, cakupan  pelayanan dan sanitasi  masih rendah terutama bagi masyarakat  berpenghasilan  rendah (MBR). Serupa dengan kedua kota di atas. Kabupaten Maros, Takalar, Jeneponto dan Enrekang juga memiliki  tingkat pelayanan  yang rendah dengan harga jual air yang tinggi. (agus)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…