Kinerja Keuangan 2010 - Efisiensi Dongkrak Laba First Media Capai Rp 42 Miliar

NERACA

Jakarta - PT First Media Tbk (KBLV) membukukan pendapatan sebesar Rp 833 miliar ditahun 2010 atau naik 15,2% dari hasil 2009. Kemudian perseroan juga mencatatkan kenaikan laba bersih cukup signifikan sebesar 27,9% dari Rp 33 miliar menjadi Rp 42 miliar ditahun 2010.

“Kami bangga dapat mengumumkan hasil laporan keuangan yang luar biasa ini kepada pemegang saham dan para stakeholder. Oleh karena itu, kami akan terus menjaga komitmen untuk terus memenuhi janji kami sebagai yang pertama bersama First Media,”kata Direktur Utama First Media Hengkie Liwanto dalam siaran persnya kepada Neraca di Jakarta, Senin (14/3).

Selain kinerja keuagan yang positif, perseroan juga melaporkan kesuksesan dari bisnis internet broadband dan pertumbuhan sektor tv kabel. Dimana pendapatan service internet broadband meningkat secara signifikan dari Rp 332 miliar menjadi Rp 409 miliar pada tahun 2010.

Kemudian, untuk basis pelanggan First Media bertambah sebanyak lebih dari 58 ribu pelanggan baru. Keberhasilan menunjukkan pertumbuhan sebesar 20% dengan total pelanggan mencapai 334 ribu pelanggan dibandingkan dengan hasil tahun lalu. Peningkatan ini terdiri dari pertumbuhan pelanggan TV kabel yang signifikan dari 132 ribu menjadi 172 ribu, sementara pelanggan internet broadband melonjak naik dari 154 ribu menjadi 172 ribu.

Kata Hengkie, layanan TV kabel berlangganan menyumbang 31,3% dari total pendapatan dan layanan internet menyumbang 49,2%.

First Media, lanjutnya, tengah berada dalam posisi strategis untuk memperbesar nilai perusahaan dengan cara meningkatkan dan memfokuskan pada layanan bisnis internet boradband di tahun 2011. Kinerja perseroan yang baik dihasilkan dari strategi efisiensi pembiayaan melalui sebuah pemilihan kerjasama dengan stasiun televisi penyedia siaran yang cermat dan strategi menambah bandwidth yang efektif memberikan dampak pada efisiensi biaya serta naiknya mutu layanan.

Target Pendapatan Rp 1 Triliun 2011

Sebelumnya, perseroan menargetkan pendapatan konsolidasi pada 2011 sebesar Rp 1 triliun. Target tersebut diyakini teralisasi seiring dengan beroperasinya teknologi layanan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi atau WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

Direktur Keuangan First Media, Irwan Djaja pernah bilang, target pendapatan tahun depan bisa teralisasi dan bahkan lebih dari Rp 1 triliun. Dimana target tersebut akan didukung dengan beroperasinya teknologi layanan WiMax diluar layanan TV Kabel, internet dan media.”Dengan telah beroperasinya teknologi WiMax, pendapatan tahun 2011 bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun,”paparnya.

Menurutnya, perseroan siap mengeluarkan dana US$ 100 juta untuk pengembangan layanan WiMax ini. Dana tersebut berasal dari kas internal vendor financing serta pinjaman perbankan. Target pendapatan pertama ditahun 2010 sebesar Rp 825 miliar atau tumbuh 14-16% dari tahun lalu. Dengan WiMax akan membuat pendapatan perseroan tumbuh lebih besar dan diharapkan bisa atas Rp 1 Triliun.

Dengan beroperasinya layanan tersebut, perseroan akan memperoleh tambahan pendapatan di luar layanan TV kabel, internet, media, dan lainnya yang telah digarap perseroan saat ini. Hanya saja, belum bisa dipastikan berapa besar konstribusi WiMax bagi pendapatan konsolidasi perseroan. “Mungkin untuk awalnya tidak akan terlalu signifikan namun seiring dengan pengembangan layanan ini, kontribusinya kami harapkan akan semakin besar untuk ke depannya,”kata Irwan.

Hingga akhir 2010, perseroan menargetkan bakal memperoleh pendapatan Rp825 miliar, naik 14,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp722,4 miliar. Sedangkan per September 2010, KBLV telah memperoleh pendapatan sebesar Rp605,8 miliar, tumbuh 14% dibanding Rp531,2 miliar pada September 2009.

Sementara, laba bersih September 2010 KBLV tercatat sebesar Rp27 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp46,6 miliar. PPenurunan disebabkan peningkatan beban operasional dengan adanya beban tambahan dari operasional Wimax.

Pada tahun pertama, perseroan membidik jumlah pelanggan sebanyak 100-150 ribu jaringan terpasang. Dalam 3 tahun ke depan, akan ada 1 juta pelanggan WiMax.

Selain itu, KBLV juga mengembangkan teknologi video on demand. Teknologi ini rencananya mulai tahun depan setelah WiMax. Rencana ini dilakukan sebagai antisipasi perseroan terhadap cepatnya pertumbuhan teknologi serta kebutuhan masyarakat saat ini.

KBLV sampai saat ini masih mengandalkan layanan TVberbayar serta jaringan internet. Dua lini usaha ini memberi kontribusi  82% terhadap pendapatan perseroan. Untuk layanan TV berbayar, perseroan akan menambah jaringan rute rumah yang dilewati (home pass). "Tahun depan kami harapkan bisa bertambah 200.000 hingga 250.000 home pass," tegasnya.

Teknologi WiMAX merupakan layanan broadband internet nirkabel generasi ke empat (4G). Di Indonesia, teknologi internet nirkabel ini beroperasi di spektrum pita frekuensi 2,3 GHz dengan jangkauan lebih luas dan kemampuan transmisi lebih cepat yakni sekitar 75 Mbps. (ardi/bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…