Lagi Sentimen Yunani Paksa Indeks Menguat Terbatas

Neraca

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin awal pekan kemarin ditutup tertekan 12,696 poin (0,31%) ke level 4.146,581. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 4,692 poin (0,66%) ke level 707,590.

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan, IHSG kembali bergerak melemah didorong oleh sentimen negatif dari melemahnya pertumbuhan ekonomi China serta kekhawatiran Spanyol yang membutuhkan dana talangan (bailout) seperti halnya Yunani. "Sentimen pada awal pekan ini diwarnai dari data China yang melemah dan Spanyol yang membutuhkan dana talangan," katanya di Jakarta, Senin (16/4).

Menurutnya, minimnya sentimen positif, membuat pelaku pasar memilih untuk merealisasikan keuntungan untuk jangka pendek. Berikutnya, perdagangan saham Selasa diprediksikan akan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan menguat terbatas.

Indeks BEI sendiri di perkirakan akan berada  dikisaran "support-resistance" 4.130-4.160 poin. "Peluang masih ada untuk melakukan pembelian selektif pada saham-saham unggulan yang mengalami penurunan cukup tajam," ungkapnya.

Dia merekomendasikan beberapa saham pilihan diantaranya, Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), Bank Bukopin (BBKP), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), United Tractor (UNTR). Pada perdagangan kemarin, saham-saham finansial dan perdagangan menjadi penopang bursa dengan menguat tipis. Tapi dengan delapan sektor melemah, IHSG tidak kuat menanjak ke zona hijau.

Saham-saham properti yang sudah naik tinggi mulai kena tekanan jual. Indeks sektor properti turun 1,07%, memimpin koreksi pasar saham. Dibuntuti saham-saham lapis dua di sektor industri dasar.

Tercatat transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 312,055 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 104.988 kali pada volume 8,073 juta lot saham senilai Rp 3,635 triliun. Sebanyak 109 saham naik, sisanya 147 saham turun, dan 104 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Hero Supermarket (HERO) naik Rp 575 ke Rp 5.550, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 59.950, Sinarmas (SMMA) naik Rp 550 ke Rp 3.975, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 500 ke Rp 17.600,

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 750 ke Rp 73.550, Indocement (INTP) turun Rp 650 ke Rp 18.150, Bayan (BYAN) turun Rp 650 ke Rp 17.250, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 30.100.

Perdangan Sesi Pertama

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup melemah 10,415 poin (0,25%) ke level 4.148,862. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 4,021 poin (0,56%) ke level 708,261. Saham-saham berbasis finansial berhasil menguat dan menjadi penopang bursa. Sayangnya, delapan sektor terkena koreksi sehingga menyeret indeks ke zona merah.

Kemudian saham-saham properti yang sudah naik tinggi mulai kena tekanan jual. Indeks sektor properti turun 1,36%, memimpin koreksi pasar saham. Aksi jual tak hanya dilakukan investor lokal, tetapi asing juga tak mau ketinggalan.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 55.400 kali pada volume 3,741 juta lot saham senilai Rp 1,742 triliun. Sebanyak 87 saham naik, sisanya 156 saham turun, dan 159 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 700 ke Rp 17.800, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 575 ke Rp 5.550, Sinarmas (SMMA) naik Rp 575 ke Rp 4.000, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 ke Rp 59.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 750 ke Rp 73.550, United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 30.150, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 41.300, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 225 ke Rp 2.500.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 6,40 poin atau 0,15% ke posisi 4.152,88. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,62 poin (0,23) ke level 710,65, “Mengikuti sentimen AS dan Eropa serta pelemahan harga komoditas, bursa Asia pagi termasuk IHSG BEI dibuka melemah," kata analis Samuel Sekuritas, Christine Salim.

Christine Salim menambahkan, bursa AS dan Eropa pada akhir pekan lalu melemah 1-2% memfaktorkan produk domestik bruto (GDP) China pada kuartal pertama 2012 yang lebih rendah dari estimasi dan juga mencuatnya kekhawatiran krisis Eropa.

Rupanya, kekhawatiran krisis Eropa tercermin seiring ekspektasi Spanyol memerlukan dana talangan (bailout). Sementara minyak melanjutkan pelemahan sekitar 0,6% ke level US$ 102 dolar per barel.

Sementara itu, analis Sinarmas Sekuritas Jeff Tan sempat memperkirakan, secara teknikal indeks BEI akan bergerak "mixed" dengan kecenderungan menguat, pada kisaran 4.125-4.171 poin. Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 108,30 poin (0,52%) ke level 20.592,74, indeks Nikkei-225 turun 131,19 poin (1,36%) ke level 9.504,80 dan Straits Times melemah 0,31 poin (0,98%) ke level 2.987,28. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…