Kementan Menggandeng Arab Saudi Mendorong Ekonomi Pertanian

NERACA

Jakarta,– Memang selama ini kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi lebih berfokus pada urusan haji dan umroh. Namun, kali ini Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggandeng Arab Saudi untuk mendorong pertanian.

Menteri Pertaian, Syahrul Yasin Limpo mengaku bahwa pihaknya akan menggandeng Arab Saudi untuk mendorong pertanian. Harapannya dengan adanya kerjasama antara Arab Saudi dengan pihak Kementan maka akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan perdagangan di bidang pertanian.

“ Kami siap untuk menjalin kerjasama perdagangan yang baik dengan negara Arab Saudi khususnya dibidang pertanian, saya menjamin semua komoditas pertanian bisa kita ekspor ke Arab Saudi seperti unggas, ayam, produk olahan ayam, beras dan tentunya semua telah memiliki sertifikat halal mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, “ jelas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat bertemu dengan Duta Besar Arab di Jakarta.

Sehingga dalam hal ini menurut Syahrul, pihaknya akan mendorong berbagai komoditas yang ada di Indonesia sehingga bisa dikenal dan dinikmati oleh negara luar.

"Ini telah membuktikan ekspor kita memiliki ruang yang cukup bagus untuk menjadi bagian yang mengenergi ekonomi kita dan memfasilitasi berbagai komoditi yang kita miliki," ujar  Syahrul.

Tidak hanya itu, Syahrul berkomitmen berkomitmen mendorong seluruh eksportir (pertanian) agar bisa berakselerasi lebih tinggi lagi dalam melakukan ekspor komoditas pertanian. "Saya berkomitmen mendorong seluruh eksportir kita bisa akselerasi lebih tinggi," sambung Syahrul.

Namun, Syahrul mengatakan, Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa di tengah memasuki era kompetisi antarnegara yang semakin sengit.  Artinya saat ini tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi.

Saya mengajak para pelaku usaha untuk memberi masukan agar kita mampu menggenjot ekspor, mencapai target kita bersama," tegas Syahrul.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Banun Harpini menerangkan bahwa berbagai komoditas pertanian dapat kita ekspor ke negara Arab Saudi salah satunya adalah beras. Saat ini Arab Saudi juga masih mengimpor kebutuhan berasnya dari Thailand, India dan Amerika.

“Kita akan mengekspor beras ke Arab Saudi, paling tidak beras yang kita akan ekspor bisa digunakan untuk kebutuhan makan para jamaah haji dan umrah kita disana,” jelas Banun.

Lebih lanjut Banun mengatakan bahwa produk ayam beku juga akan ditawarkan untuk diekspor ke Arab Saudi mengingat sumber ayam impor Arab Saudi yang berasal dari negara Brazil mengandung salmonella, sehingga ayam beku tersebut sementara tidak masuk lagi.

“Untuk itu nantinya Indonesia bisa menggantikan pasar ayam beku untuk Arab Saudi, “ ungkap Banun

Salah satu diantaranya Banun mencontohkan untuk produk hortikultura bahwa Indonesia memiliki produk yang potensial untuk di ekspor ke negara Arab, seperti pisang cavendish dan juga Nanas yang memang telah beberapa kali kita ekspor ke berbagai negara.

Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi, H.E. Mr. Essam bin Abed Al-Thaqafi menyatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Kementan terkait apa saja produk pertanian Indonesia yang dapat diekspor ke Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut Duta Besar Arab juga menyampaikan bahwa akan segera dilaksanakan MoU antara Kementerian Pertanian Indonesia dengan Arab Saudi dalam waktu dekat ini.

“Melalui pertemuan ini kami mengundang Menteri Pertanian dan jajaranya untuk dapat berkunjung langsung ke negara kami ( Arab Saudi) guna membahas lebih lanjut terkait peningkatan hubungan kerjasama ini,“ jelas Mr. Essam.

Selain itu, menurut Mr. Essam ada beberapa hal yang nantinya akan dibahas dalam kerjasama MoU tersebut khususnya yang terkait langsung dengan bidang pertanian, seperti mengadakan pelatihan bagi para petani maupun rencana ekspor produk pertanian termasuk alat mesin pertanian yang memang dibutuhkan oleh pasar Arab Saudi.

“Kepada Menteri Pertanian Indonesia kami meminta untuk dapat menyampaikan draft MoU yang akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan selanjutnya, “ terang Mr. Essam

Dalam pertemuan tersebut Arab Saudi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan kesempatan kepada pemerintah Indonesia untuk dapat memperkenalkan produk-produk pertanian Indonesia melalui pameran yang akan di gelar oleh kedutaan Arab Saudi di Jakarta pada bulan Januari.

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…