SMCB Raih Fasilitas Pinjaman Rp 8 Triliun

NERACA

Jakarta – Guna mendukung pengembangan bisinsnya, PT Solusi Bangun Persada Tbk (SMCB) yang merupakan anak usaha dari Semen Indonesia meraih fasilitas kredit senilai Rp 6,35 triliun dengan opsi peningkatan hingga Rp 8 triliun. Pinjaman tersebut seluruhnya memiliki tenor enam tahun atau jatuh tempo pada Desember 2025.

Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Persada, Andika Lukmana dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penandatanganan fasilitas kredit dilakukan pada 12 Desember 2019. Pihak yang menjadi mandated lead arranger dan bookrunner adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank BTPN Tbk, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Permata Tbk. Sementara PT Bank CTBC Indonesia bertindak sebagai lead arranger dengan BNI sebagai agen fasilitas dan agen penampungan. “Dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali backstop loan perseroan yang akan jatuh tempo pada Januari 2021 dan pelunasan hutang lain,” jelas dia.

Perseroan, kata Andika, terikat dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kredit, salah satunya adalah kewajiban melakukan pembayaran cicilan pokok dan bunga yang akan dimulai sejak Juni 2021 sampai Desember 2025. Sebagai informasi, pinjaman ini menambah daftar sindikasi yang diterima Semen Indonesia Group sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, Semen Indonesia sebagai induk mengantongi Rp 2,35 triliun dari tiga bank syariah dalam negeri pada Oktober 2019. Mereka adalah PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank CIMB Niaga Syariah, dan PT BRI Syariah Tbk. Sementara pada 22 Juli 2019, Semen Indonesia juga sempat meraih pinjaman hingga Rp 9,35 triliun. Ketika itu, pihak yang bertindak sebagai mandated lead arranger and bookrunner adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Citibank N.A cabang Jakarta, dan MUFG Bank Ltd cabang Jakarta.

Berdasarkan perjanjian, jangka waktu untuk melakukan pembayaran kembali atas pinjaman adalah tujuh tahun sejak penandatanganan kredit. Pembayaran dilakukan secara semester, atau semi-annually pada Januari dan Juli, dan akan dimulai pada Januari 2020. Pinjaman ini juga dilakukan tanpa jaminan atau clean basis kepada pemberi pinjaman. Kredit anyar ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang yang digunakan perseroan dalam mengakuisisi Solusi Bangun Indonesia.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…