Sebanyak 88 Aduan Masyarakat Masuk ke e-Lapor Sukabumi
PJU dan PDAM Paling Banyak Diadukan
NERACA
Sukabumi - Sepanjang periode Januari hingga November 2019, jumlah pengaduan masyarakat lewat laporan elektronik (e-Lapor) di Kota Sukabumi mencapai 88 aduan. Dari jumlah tersebut, permasalahan ketersediaan air dan Penerangan jalan Umum (PJU) paling banyak diadukan oleh masyarakat.
"Iya dari jumlah 88 pengaduan selama periode Januari sampai November 2019, masyarakat banyak yang adukan masalah air dan PJU," ujar Sekretaris Dinas Komunkasi Informasi (Diskominfo) Kota Sukabumi Kurnia Ramdhani kepada Neraca, Jumat (13/12).
Dia juga mengungkapkan, setiap aduan yang masuk ke e-lapor tersebut, langsung direspon dengan cepat oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sebab, e-lapor ini langsung terintegrasi dengan SKPD di lingkungan Pemkot Sukabumi, sehingga jika ada laporan masyarakat bisa langsung ditanggapi oleh dinas terkait."Misalkan maslah air, langsung ditangani oleh PDAM, begitu juga masalah PJU Dishub yang menanganinya," ujar Dani sapaan akrabnya.
Saat ini lanjut Dani, aplikasi super tersebut dalam proses pengembangan. Sebab, banyaknya pejabat yang terkena mutasi jabatan, sehingga belum semua SKPD yang mengganti manajemen usernya."Kendalanya ketika ada perombakan pejabat, SKPD tidak cepat untuk mengganti manajemen usernya," beber Dani.
Dani berharap, semua SKPD bisa cepat melakukan pergantian, mengingat e-lapor ini merupakan bagian dari tempat untuk sosialisasi kegiatan setiap SKPD termasuk pembangunan di Kota Sukabumi. Terutama kata Dani, untuk perbaikan pelayanan publik."e-lapor itu salah satu bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat, untuk mengadukan permasalahan pemerintah terutama masalah pelayanan," tandas Dani.
Selain e-lapor sebagai ruang pengaduan masyarakat, Pemkot Sukabumi juga meluncurkan program Sukabumi Participatory Respon (Super). Aplikasi ini, juga sama yakni untuk pelayanan dasar publik."Kalau aplikasi Super itu merupakan salah satu bagian Program 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi masa jabatan 2019 -2023. Tapi Super juga sudah terintegrasi dengan e-lapor," ucap Dani.
Sejak Aplikasi super diluncurkan 17 desember 2018 lalu, aplikasi ini semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan tingginya jumlah aduan dari masyarakat yang mencapai 284 aduan."Semenjak diluncurkan saja sudah masuk 20 aduan, ditambah dengan jumlah aduan dari Januari hingga November yang mencapai 284. Hal ini terlihat jika masyarakat benar-benar memanfaatkan aplikasi tersebut," pungkas Dani. Arya
NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…
NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…
NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…
NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…
NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…
NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…