IHSG Tunggu Nasib Eropa

NERACA

Jakarta - Kabar penyelesaian krisis keuangan Eropa, khususnya Spanyol, membuat pelaku pasar modal wait and see. Pada penutupan perdagangan Jumat (13/4) akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 19,737 poin (0,47%) ke level 4.159,277. Sementara Indeks LQ 45 menguat 3,025 poin (0,42%) ke level 712,282.

Semua sektor mengalami penguatan yang dipimpin sektor perkebunan naik 1,34%, diikuti sektor industri dasar naik 0,73%, dan sektor konsumer naik 0,62%. Diprediksi, IHSG mengalami koreksi pada perdagangan saham selama sepekan ini.

Menurut Kepala Riset PT Sinarmas Sekuritas, Jeff Tan, pelaku pasar masih mencerna kemungkinan diterapkannya pajak ekspor sebesar 15% di sektor pertambangan serta perkembangan di Eropa terutama Spanyol.


Lebih lanjut dia mengatakan, IHSG akan berada di level 4.040-4.207 pada perdagangan saham selama sepekan ke depan. "Kalau break 4.166, rally baru bisa lanjut. Kalau tidak, maka pasar cenderung side away, dan bisa juga kemungkinan koreksi," tutur dia.

Investor lokal mendominasi perdagangan, sementara asing masih melakukan aksi tunggu, namun tetap beli selektif. Saham-saham pertanian yang sebelumnya jatuh kini memimpin penguatan bursa. Transaksi investor asing pada perdagangan kali ini tercatat melakukan pembelian bersih (net foreign buy) senilai Rp178,553 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan akhir pekan kemarin berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 139.414 kali pada volume 8,207 juta lot saham senilai Rp4,55 triliun. Sebanyak 136 saham naik, sisanya 122 saham turun, dan 108 saham stagnan atau tidak bergerak.

Sementara itu, Kepala Riset PT Henan Putihrai, Felix Sindhunata menilai, risiko eksternal masih cukup kuat mengingat volatilitas pasar ditentukan oleh tingkat keyakinan investor terhadap krisis di Eropa. Pasar yang ditentukan oleh persepsi dan tingkat keyakinan pasar terhadap suatu isu akan memicu terjadinya volatilitas dan berpeluan memicu keringnya likuiditas di pasar keuangan.

"IHSG sepekan ke depan masih berpeluang untuk bergerak melemah mengingat tingginya valuasi saat ini current PE ratio 21,41 kali dan indikator teknis yang mengindikasikan minimnya momentum penguatan. Kisaran pergerakan akan berada di level 4.080-4.200," jelas Felix. Dia menambahkan, risiko ekternal tinggi mendorong pihaknya merekomendasikan saham yang memiliki eksposur ke pasar domestik.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik Rp500 ke Rp4.100, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp500 ke Rp74.300, PT Indospring Tbk (INDS) naik Rp400 ke Rp6.350, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp400 ke Rp59.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.200 ke Rp41.700, PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMAS) turun Rp750 ke Rp17.100, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) turun Rp725 ke Rp4.975, dan Nipress (NIPS) turun Rp325 ke Rp3.575.

Kemudian, bursa-bursa di Asia masih kompak berjalan di zona hijau, dengan penguatan yang signifikan. Sentimen positif datang dari menguatnya pasar saham global. Indeks Komposit Shanghai naik tipis 8,30 poin (0,35%) ke level 2.359,16, Indeks Hang Seng melonjak 373,72 poin (1,84%) ke level 20.701,04, Indeks Nikkei 225 menanjak 113,20 poin (1,19%) ke level 9.637,99, serta Indeks Straits Times menguat 14,09 poin (0,47%) ke level 2.992,23.

Dua arah

Sebelumnya, pada penutupan sesi I, IHSG turun tipis 0,64 poin (0,02%) ke 4.138,90. Padahal, saham-saham regional terpantau bergerak menguat. Indeks LQ-45 melemah 0,94 poin (0,13%) menjadi 708,32 poin. Sementara indeks syariah (ISSI) menguat 0,03 (0,02%) menjadi 138,32.

Sektor-sektor IHSG bergerak dua arah dengan sektor tambang turun 5,27 poin atau 0,2%, sektor keuangan turun 1,42 poin atau 0,3%, sektor aneka industri anjlok 7,52 poin atau 0,6%, sedangkan sektor konsumsi melesat 8,69 poin atau 0,6% dan sektor manufaktur menguat 1,93 poin atau 0,2%.

Perdagangan tercatat dengan volume 1,755 miliar saham senilai Rp1,829 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 102 saham turun, dan 117 saham stagnan. Indeks sempat mencapai level tertinggi 4.164,74 dan terendah 4.138,63.

Tercatat sebanyak 2,081 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,945 triliun dengan aksi beli investor asing sebesar Rp82,071 miliar. Adapun saham-saham yang menguat (top gainers) antara lain PT Indospring Tbk (INDS) naik Rp550 menjadi Rp6.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp500 menjadi Rp59.500, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik Rp375 menjadi Rp3.975.

Sedangkan saham-saham yang melemah (top loser) antara lain PT Hero Supermarket Tbk (HERO) turun Rp950 menjadi Rp4.750, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp850 menjadi Rp42.050, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp600 menjadi Rp73.200. [ardi]

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…