IPO Repower Asia Oversubcribed 87 Kali

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal Jum’at (6/12), PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) mendapatkan respon positif dari pelaku pasar. Hal tersebut didasarkan selama masa penawaran (pooling), permintaan yang masuk mencapai 2,18 miliar lebih saham dari total saham yang ditawarkan sebanyak 25 juta lembar atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 8.600% atau 87 kali.

Daud Gunawan, head of corporate finance UOB Kay Hian Sekuritas, penjamin emisi IPO Repower Asia Indonesia mengatakan, milai pemesanan yang masuk mencapai lebih dari Rp 218,5 miliar dari yang ditawarkan Rp 2,5 miliar, sedangkan volume pemesanan mencapai 731. “Hal itu menandakan minat investor ke saham Repower yang bergerak di sektor properti sangat tinggi,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pada aksi korporasi tersebut, perseroan melepas 2,5 miliar saham atau 37,69% melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO sebesar Rp 250 miliar. Selama masa penawaran umum (pooling). Apalagi, perusahaan juga melepas waran 1,25 miliar waran sebagai pemanis IPO dengan rasio 100:50. Periode pelaksanaan waran adalah 5 Juni-4 Desember 2020 dengan harga pelaksanaan Rp 105.

Kata Daud, minat masyarakat ke saham Repower tinggi ditopang keyakinan prospek bisnis perseroan baik dari sisi perusahaan maupun industri properti positif. Sebagai infgormasi, penjatahan saham dan waran Repower berlangsung pada 4 Desember, sedangkan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 6 Desember 2019. Selain UOB, penjamin emisi Repower IPO adalah MNC Sekuritas. Repower adalah perusahaan di bidang properti/real estate. Hingga saat ini, perseroan telah mengerjakan beberapa proyek, di antaranya Botanical Puri Asri, Green Botanical Garden, dan Pejaten Office Park. Adapun proyek-proyek ke depan yang akan dilaksanakan setelah proses IPO antara lain Apartemen Bekasi Timur, Apartemen Pasar Minggu, Pondok Cabe Town House, dan Apartemen Tangerang.

President Direktur Repower Aulia Firdaus mengungkapkan, seluruh dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pelunasan pembelian lahan untuk pengembangan di beberapa lokasi strategis. Perinciannya, alokasi dana untuk lahan di Tangerang mencapai 47,23%, lahan di Bekasi Timur 36,67%, lahan di Pasar Minggu 10,19%, lahan di Tangerang Selatan (Pondok Cabe) sebesar 5,92%. Repower menggulirkan hunian berkonsep education and transit oriented development (ETOD) di sejumlah lokasi di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

Konsep ini berorientasi menintegrasikan fasilitas pendidikan bagi para penghuni sekaligus memberikan kemudahan akses transportasi. “Inovasi terbaru ini akan lebih intensif diimplementasikan dalam future development kami di tiga proyek apartemen yang terletak di Bekasi Timur, Tangerang, dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan,” papar Aulia Firdaus.



BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…