Kementan - Pelindo Sinergi Menggenjot Ekspor

NERACA

Surabaya  – Agar bisa memacu atau mengakselerasi ekspor hingga tiga kali lipat lebih besar maka Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan Pelindo.   

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membangun sinergi dengan Pelindo salah satu perusahan BUMN dalam menggenjot ekspor komoditas pertanian. Sinergitas Kementan dengan Pelindo dapat memacu atau mengakselerasi ekspor hingga tiga kali lipat sebab subsektor pelabuhan merupakan pilar utama atau basis pertumbuhan ekonomi.

“Ya sinergitas yang pasti saja sangat akan bermanfaat. Hal ini karena ada pintu-pintu ekspor yang dilakukan oleh Pelindo dan pintunya itu tentu dimainkan oleh teman-teman di Pelindo,” kata Syahrul di Surabaya.

Lebih lanjut, menurut Syahrul, sasaran sinergi Kementan dengan Pelindo yakni agar pintu-pintu ekspor lebih mudah dilalui. Artinya pelabuhan itu lebih terakses dengan baik, bahkan tidak ribet dan tidak berbelit-belit, sehingga eksportir bisa lebih nyaman untuk melakukan akselerasi-akselerasi ekspor yang dipersiapkan.

“Saya tentu bersama jajaran gubernur dan para Bupati untuk mempersiapkan hulu ekspor itu melakukan processing. Dan kita berharap Pelindo sebagai BUMN juga bisa mengambil manfaat, bisa bersama-sama dalam proses itu," tegas Syahrul.

Sebab, Syahrul mengakui, target ekspor bisa mencapai tiga kali lipat. Untuk itu pihaknya berharap Pelindo mampu mengenergi yang lain agar proses-proses di pelabuhan itu harus aman dan berdasarkan aturan tapi tidak ribet. Online system harus kita buka agar akselerasinya bisa lebih cepat.

Terbukti, Syahrul mengatakan pelepasan ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak ini sebanyak 110 ton senilai Rp 2 Miliar ini menjadi bukti. Dari angka tersebut terdiri dari, pupuk Organik 54 ton senilai Rp 108,6 juta dengan negara tujuan Singapore, Bunga Cengkeh 10 ton senilai Rp. 877,8 juta tujuan Brasil, Biji Kopi Robusta 46 ton senilai Rp 1,02 miliar tujuan Italia.

Artinya, Syahrul mengatakan dengan dilepasnya ratusan ton komoditas pertanian ini membuktikan bahwa ekspor merupakan ruang yang cukup bagus untuk memfasilitasi berbagai komoditas yang ada di Indonesia sehingga bisa dikenal dan dinikmati oleh negara luar. Ekspor ini merupakan gerakan yang sesuai dengan ajakan sekaligus instruksi Presiden Jokowi untuk menggiatkan ekspor dan investasi.

"Dengan segala kebanggaan saya telah membuktikan ekspor kita memiliki ruang yang cukup bagus untuk menjadi bagian yang mengenergi ekonomi kita dan memfasilitasi berbagai komoditi yang kita miliki,” Syahrul.

Sehingga dalam hal ini, Syahrul mengatakan pihaknya bersama kementerian terkait serta lembaga pemerintah baik pusat ataupun daerah dan stakeholder lainya komitmen membangun Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Grati-Eks) pertanian yang dilakukan secara bertahap, terukur, terencana pada kurun waktu 4 tahun mendatang secara bersama-sama.

“Grati-Eks, merupakan ajakan kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian untuk bekerja dengan cara yang tidak biasa.Bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat," jelas Syahrul.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengatakan berkomitmen tinggi dalam mengakselerasi ekspor komoditas pertanian tiga kali lipat. Karenanya, dalam Rapat Kerja Pelindo III ini menghadirkan 7 Kementerian dan Lembaga dan para pemerintah daerah.

“Pada tahun 2020 ini kami menganggarkan kurang lebih Rp 6 triliun. Untuk itu kami nanti dengan Pak Dirjen untuk menyusun program nyata atau apa-apa yang bisa kami lakukan. Dan kami sudah memiliki IT yang terintegrasi di seluruh pelabuhan, nantinya kita bisa join untuk kemudahan ekspor bisa terjadi," papar Doso.

Sehingga, Doso menegaskan sinergitas akselerasi ekspor ini sangat penting. Pasalnya selama ini kegiatan ekspor terkendala dokumen, kapal dan kontainer. Dengan adanya data yang disampaikan Menteri Pertanian tadi, pihak Pelindo bisa tahu per berapa wilayah atau per kabupaten per kecamatan kemampuan ekspornya.

"Ini akan memudahkan kita dalam proses untuk melakukan peningkatan ekspor yang 3 kali lipat itu," tegas Doso.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…