Sejumlah Industri Jepang Disebut Siap Investasi di Indonesia

NERACA

Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa sejumlah industri di Jepang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia. “Saya bisa sampaikan bahwa secara garis besar pertemuan dengan pihak industri Jepang sangat produktif. Sudah ada beberapa komitmen untuk investasi baru dan pengembangan,” kata Menperin di Tokyo, usai melakukan pertemuan maraton dengan delapan industri di Hotel Imperial, Tokyo, sebagaimana disalin dari laman Antara di Jakarta.

Menperin menyampaikan, beberapa investasi baru yang dimaksud yakni industri petrokimia Asahi Chemical yang akan menanamkan investasi sebesar Rp1,3 triliun untuk membangun pabrik polyvinil klorida (PVC) dengan kapasitas produksi 200 ribu metrik ton per tahun. “Investasi ini dalam perluasan fase ketujuh pabrik mereka di Cilegon dan akan beroperasi pada 2021,” ujar Agus.

Selanjutnya, industri petrokimia asal Jepang Nippon shokubai juga mengaku siap untuk melakukan investasi baru sebesar 270 juta dolar AS. “Nippon Shokubai akan membangun pabrik acrilyc acid dan akan selesai konstruksi pada 2021,” ungkap Agus.

Selain itu, Menperin juga mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp28,3 triliun yang akan direalisasikan dalam periode lima tahun yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. “Ini termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino,” tutur Menperin.

Pihak Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia. “Untuk Honda, belum soal electric vehicle (EV). Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda yaitu menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia,” papar Menperin.

Dengan demikian, Agus optimistis bahwa hingga 2023, investasi dibidang manufaktur akan mencapai Rp40 triliun di Indonesia. Pada kunjungan kerjanya ke Jepang, Menperin menggelar pertemuan dengan beberapa industri setempat, di antaranya direksi Nippon Steel, Nippon Shukubai, serta Asahimas.

Kemudian, Menperin juga bertemu sejumlah industri otomotif, yakni dengan Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Mitsubishi Corporation (MC), Toyota Group, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Toyota Astra Motor (TAM), Daihatsu Motor Corporation, Astra Daihatsu Motor, Hino Motor (Jalan), dan Hino Indonesia.

Selain itu pertemuan yang dimulai sejak pukul 09.00 waktu setempat dan berakhir pada 17.15 waktu setempat tersebut dilanjutkan dengan bertemu Suzuki Motor Corporation, PT Suzuki Indonesia Motor (SIM), Isuzu Japan, Isuzu Indonesia, Honda Motor, dan Honda Prospect Motor.

Agus Gumiwang optimistis bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi khususnya bagi sektor industri manufaktur, lantaran didukung oleh ketersediaan pasar yang besar dan bahan baku yang melimpah.

“Sejumlah investor skala global telah menyatakan minatnya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka guna memenuhi kebutuhan di pasar domestik hingga ekspor,” kata Agus di Tokyo. Keunggulan lainnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) industri yang cukup banyak dan kompetitif.

Hal ini sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Jokowi pada periode keduanya, yang ingin meningkatkan kualitas SDM dalam upaya mewujudkan visi Indonesia maju. Selain itu, target merebut peluang dari momentum bonus demografi.

Oleh karenanya, lanjut Agus, guna menciptakan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini, Kemenperin semakin gencar menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi. Program yang telah dijalankan, di antaranya adalah pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri serta pelatihan Diklat 3in1.

Selanjutnya, dalam upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif di Tanah Air, berbagai jurus jitu yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah, yakni mulai dari perbaikan perizinan melalui penerapan Online Single Submission(OSS) hingga pemberian insentif fiskal seperti tax allowance, tax holiday dan super deduction tax.

Bahkan, pemerintah akan menerbitkan daftar positif (positive list) investasi pada Januari 2020, yang rencananya diatur dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres). Daftar positif investasi ini bakal diterapkan pada kawasan ekonomi khusus (KEK) dan dipertimbangkan mendapatkan fasilitas tax holiday sesuai dengan ketentuan dan bentuk final daftar positif yang berlaku.

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…