Rektor UPN Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Fintech

 

 

NERACA


Jakarta - Rektor UPN Veteran Jakarta, Erna Hernawati, mengatakan diera digitalisasi perkembangan jasa keuangan kini mulai berbasisi pada Financial Technologi  atau yang kerap kita sebut dengan fintech. Namun begitu di tengah perkembangan itu ada banyak manfaatnya ada juga dampak yang harus diantisipasi terhadap perkembangan fintech. Karena masih banyaknya jasa keuangan fintech yang tidak didukung dengan legalitas yang jelas sehingga merugikan masyarakat.

 

“Diera digital fintec memang sangat bagus, tapi di tengah perkembangan itu banyak oknum yang memanfaatkan ini tapi tidak di dukung dengan legalitas yang benar sehingga merugikan masyarakat. Disitulah pentingnya peranan pemerintah untuk memperketat pengawasan fintec itu sendiri,” katanya saat memberikan sambutan pada Bussines Management Economic, and Accounting National Seminar (BIEMA) 2019 yang mengangkat tema “Peranan Fintech dalam Mempertahankan Kedaulatan Ekonomi”, di kampus UPN Veteran Jakarta, sebagaimana ditulis Senin (18/11).

 

Selain itu juga, sambung Erna, masih minimnya tingkat keamanan data. yang mengakibatkan banyak kasus pencurian data di masyarakat tentu saja ini sangat merugikan. Banyak data masyarakat yang digunakan oleh oknum untuk meraup keuntungan pribadi maupun perusahaan. “Oleh karenanya, itulah perlunya tingkat pengawasan dari pemerintah agar kehadiran fintec bisa lebih bermanfaat,” tambahnya.

 

Bicara manfaat dari fintech juga tidaklah sedikit. Karena dengan teknologi maka lebih dimudahkan. Dulu transaksi hanya dilakukan secara konvensional dengan bertatap muka kini hanya dengan smartphone sudah bisa dilakukan kapan dan dimana saja. “Fintech mampu memangkas waktu karena yang dulu kita harus bertransaksi langsung berhadapan dengan kemacetan, antrian, dan lain sebagainya kini bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Fintec hmerupakan jawaban akan kebutuhan saat ini,” ujarnya.

 

Selain itu juga, keuntungan dari fintech, dapat memberikan layanan lebih baik, pilihannya lebih banyak, menyebabkan harga murah, menyederhanakan rantai transaksi yang dulunya pada saat kita ke bank baik di teller maupun CS dengan fintech maka akan lebih murah terutama operasional perbankan. “Dengan tekhnologi bisa lebih hewat waktu dan biaya,” tuturnya,

 

Disamping itu, fintech berdampak pada transimis kebijakan ekonomi. Dan secara nasional berkontribusi meningkatnya perdagangan dan tranaksi. sehingga meningkatkan taraf hidup , dan daya beli masyarakat. “Adanya fintech menggairahkan ekonomi dalam negeri, baik yang skala makro maupun mikro,” paparnya.

 

Bukan hanya itu saja, kehadiran fintech juga menjadikan investasi terus naik.  Seperti pada model bisnis start up yang ramai saat ini, banyak arus investasi masuk disinis, karena memang menawarkan keuntungan yang tinggi. “Dengan fintech pula investasi dalam negeri terus naik seperti negara-negara lain,” ucapnya.

 

Namun begitu, kehadiran fintech juga seperti ada dua sisi mata uang ada dampak positifnya, namun juga ada dampak yang harus diantisipasi. Bahwa teknologi itu harus ada fasilitas dari internet. karena banyaknya transaksi dari fintec.  Selain itu, kehadiran fintech juga harus ada posisi yang tergantikan oleh karenanya perlu diantisipasi. Belum lagi di daerah masih banyak masyarakat yang belum paham betul mengenai fintech tentu saja ini perlu sosialisasi dan edukasi pada mayarakat yang lebih menyeluruh. ”Peluang fintec masih sangat luas terutama untuk para mahasiswa untuk bisa mengenal lebih jauh terkait fintec karena memang tidak bisa dipungkiri masih banyak di luar sana terutama di daerah yang belum paham betul mengenai fintech,” tukasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…