BI yakin Ekonomi Syariah Mampu Tangkal Perlambatan Ekonomi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia (BI) meyakini ekonomi dan keuangan syariah akan menjadi solusi meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Tanah Air yang masih tersendat, sekaligus menjadi piranti untuk membendung dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Gubernur BI Perry Warjiyo saat pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Rabu (13/11), mengatakan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang banyak melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menggapai seluruh lapisan kelompok masyarakat di berbagai daerah yang belum memiliki akses terhadap produk dan jasa keuangan.

Kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang memberdayakan UMKM pun akan meningkatkan produktivitas, sehingga ekonomi domestik akan lebih berdaya tahan menghadapi perlambatan ekonomi global. Peningkatan produktivitas UMKM ini akan memicu distribusi pendapatan yang lebih inklusif. Selain itu pembiayaan dengan prinsip syariah akan lebih ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan.

"Banyak potensi yang bisa diambil UMKM syariah dari segmen-segmen ekonomi dan keuangan syariah. Kami yakini pengembangan ekonomi syariah tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan di ekonomi Indonesia tapi juga mendorong ekonomi nasional di tengah melambatnya ekonomi di dunia," ujar dia. Indonesia Shariah Economic Festival (ISEF) 2019 diyakini Perry akan membantu penyelenggaraan dan sinergi Indonesia dengan semua lembaga keuangan syariah di tingkat internasional. Terutama saat dunia mengalami tekanan yang cukup besar dan mengancam pengurangan produksi.

ISEF 2019 secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Wapres mendorong agar keuangan dan kegiatan ekonomi berbasis syariah akan menjad arus baru perkonomian Indonesia. Hal itu karena Ma'ruf meyakini sistem keuangan syariah merupakan aspek ekonomi yang merupakan solusi dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan keuangan guna menuju cita-cita masyarakat yang sejahtera. "Diperlukan sistem ekonomi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Sistem yang menyediakan mekanisme bagaimana masyarakat yang memiliki sumberdaya berpartisipasi dalam pembangunan. Demikian sebaliknya, yang membutuhkan dibukakan akses keuangan seluas-luasnya," kata Ma'ruf.

Pemerintah juga terus berkomitmen mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia, salah satu upaya yang dilakukan melalui revisi Peraturan Presiden no 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah. Menurutnya, beberapa beberapa aturan akan diubah untuk pengembangan industri syariah. “Saya akan memimpin langsung perkembangaan syariah melalui revisi Perpes 91/2016 tentang KNKS. Hal-hal yang perlu diubah dalam Pepres dari lingkup keuangan syariah jadi lingkup ekonomi syariah,” kata Ma’ruf Amin.

Tak hanya itu, Ma’ruf mengatakan, perubahan juga terjadi pada susunan kelembagaan pengembangan ekonomi syariah yang dapat mempercepat, memperluas dan memajukan ekonomi syariah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. “Pengembangan ekonomi syariah pada pengembangan industri halal juga harus ditingkatkan, kita jangan hanya jadi negara yang memberikan sertifikasi halal, tapi harus jadi produsen produk halal ke berbagai negara,” tegas Ma’ruf.

Dirinya menyebutkan, hingga saat kontribusi keuangan syariah di Indonesia masih mencapai 8,6 persen, sedangkan untuk perbankan syariah masih 5,6 persen dari total aset perbankan konvensional. Dirinya optimis dengan merevisi Perpres KNKS dapat terus mendongkrak industri syariah.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…