KRAS dan Jiwas Raya Merugi - Selamatkan BUMN Sakit Fokus Meneg BUMN

NERACA

Jakarta – Menyelamatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sakit masih menjadi pekerjaan rumah Eric Thohir sebagai Menteri BUMN Baru. Apalagi ke depan, BUMN harus menjadi lokomotif yang bisa berasing di luar negeri. "Saat ini fokus yang diperbaiki, ada Jiwasraya dan Krakatau Steel. Bagaimana kita mau bersaing, tetapi badan sendiri belum siap” ujar Erick di Jakarta, kemarin.

Erick menjelaskan, saat ini yang juga menjadi prioritas adalah fokus untuk lebih banyak berkontribusi di dalam negeri. Asal tahu saja, perusahaan asuransi BUMN Jiwasraya tercatat mengalami masalah keuangan, di antaranya karena pembayaran klaim produk saving plan senilai Rp802 miliar yang tertunda sejak Oktober 2018. Berdasarkan laporan keuangan Jiwasraya, terdapat penurunan RBC dari 200,15% pada 2016 menjadi 168,22% pada 2017.

Sementara itu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah lama didera masalah kinerja keuangan yang terus merugi sejak 2012. Hingga tutup buku kuartal III/2019, kerugian yang dicetak BUMN ini justru membengkak hingga lebih dari 400%. Sepanjang Januari-September 2019, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KRAS membengkak 466,88% dari US$37,38 juta menjadi US$211,91 juta.

Tertekannya kinerja keuangan perusahaan baja plat merah ini, menaruh harapan bagi Direktur Utama KRAS, Silmy Karim bahwa keputusan restrukturisasi utang bisa menjadi jalan keluar. Perseroan menargetkan bisa menuntaskan restrukturisasi utang senilai total US$2,2 miliar pada tahun ini. “Restrukturisasi utang telah mencapai 78% dari utang yang akan direstrukturisasi senilai US$2,2 miliar,”ujarnya.

Di luar soal penyelamatan BUMN yang sakit, Erick juga mengungkapkan, pihaknya sudah menyerahkan nama calon direktur utama tiga BUMN ke Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tiga BUMN tersebut adalah MIND ID (Mining Industry Indonesia), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”Mengingat ketiga BUMN tersebut sangat strategis maka proses pemilihannya melalui TPA. Nama-nama sudah kita serahkan ke TPA," kata Erick Thohir.

Sebagaimana diketahui, kekosongan dirut di MIND ID dan Bank Mandiri lantaran kedua pimpinan perusahaan plat merah tersebut dipercaya Erick Thohir menjadi Wakil Menteri BUMN, yaitu Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. Sementara kekosongan pimpinan BTN lantaran usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Suprajarto yang terpilih menyatakan mengundurkan diri.

Erick menjelaskan, Jokowi sudah memilih Dirut Bank Mandiri dan BTN dari nama-nama yang telah diajukan. Untuk MIND ID masih proses internal TPA. Khusus untuk Dirut Bank Mandiri akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 8 Desember 2019. "Masalah siapa yang terpilih, kita tunggu keputusan TPA sampai di Kementerian BUMN," kata Erick.

Dalam kesempatan ini, Menteri BUMN juga menegaskan pemilihan dirut BUMN strategis dilakukan melalui TPA dengan tujuan agar pemilihan lebih transparan dan memiliki integritas yang tinggi, mengingat keputusan langsung dari tangan Jokowi.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…