Persoalan Pakan Perlu Diatasi Untuk Pengembangan Perikanan

NERACA

Jakarta – Pengamat perikanan dan Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Moh Abdi Suhufan menyatakan persoalan pakan perikanan perlu diatasi agar pengembangan budi daya perikanan di Indonesia dapat lebih melesat.

"Rencana mengembangkan budi daya perikanan perlu dilakukan tapi dengan terlebih dahulu mengatasi ketersediaan pakan yang saat ini masih dipenuhi dari impor," kata Abdi di Jakarta, disalin dari Antara

Apalagi, ujar dia, sekitar 65 persen dari biaya yang dikeluarkan oleh pembudi daya biasanya terkait dengan pakan perikanan. Untuk itu, ia menegaskan bahwa cetak biru budi daya perikanan yang disiapkan juga harus mempersiapkan pula terkait dengan permasalahan pakan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal mengkaji ulang persyaratan yang ada dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait komoditas pakan perikanan karena kemajuan teknologi dinilai telah mengubah sejumlah aspek.

"Kemarin saya menemui stakeholder dari produsen pakan perikanan. terkait dengan kandungan protein akan kami adakan lagi kajian terhadap SNI pakan," kata Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto di Jakarta.

Menurut Slamet, SNI terkait pakan perikanan bisa diubah karena sekarang ada mekanisme teknologi yang luar biasa sehingga untuk pertumbuhan perikanan tidak harus lagi mengandung protein 32 persen, tetapi bisa hanya dengan kandungan 16 persen.

Hal tersebut, lanjutnya, karena telah terdapat suplemen yang dapat meningkatkan berbagai hal untuk menumbuhkan ikan, sekaligus meningkatkan digestability atau daya telan pakan perikanan tersebut.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP menyatakan, pihaknya juga telah menggalakkan program pakan mandiri yang sudah berkembang di beberapa daerah seperti di Jawa Timur, Banten, dan Lampung.

Sebelumnya, FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB) mengapresiasi program terkait kemandirian pakan ikan di Indonesia yang dinilai merupakan contoh baik untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Kepala Perwakilan FAO Indonesia, Stephen Rudgard, menyampaikan dukungannya bagi Indonesia dalam mencapai kemandirian pakan ikan. Menurut Stephen, keberhasilan pengembangan pakan mandiri di Indonesia dapat menjadi rujukan tersendiri di tingkat Asia Pasifik. Terlebih saat ini, lanjutnya, Indonesia dinilai menjadi negara pertama di dunia yang memberikan perhatian terhadap kemandirian pakan ikan yang dilaksanakan masyarakat.

Pada kesempatan lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto untuk dapat membuat terobosan yang lebih berani agar dapat mewujudkan arahan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan akuakultur. "Target berikutnya harus lebih menggeliat daripada sebelumnya," kata Edhy Prabowo.

Menurut Edhy, Slamet Soebjakto merupakan sosok yang sangat dinamis, tidak banyak bicara, tetapi selalu bekerja dengan tekun. Namun diharapkan agar terobosan yang dilakukan lebih berani.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mendorong agar Dirjen Perikanan Budidaya lebih berani dalam memperjuangkan anggaran, karena perlu sumber daya yang besar untuk mengembangkan akuakultur.

Bahkan, ia juga memperkirakan bisa saja misalnya separuh dari anggaran KKP diperuntukkan bagi budidaya. Menteri Edhy dalam sejumlah kesempatan juga memastikan bahwa subsektor akuakultur atau budidaya akan menjadi ujung tombak KKP dalam memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional, penyediaan lapangan kerja, dan penyediaan pangan. "Mari kita membangun perikanan budidaya untuk Indonesia yang lebih maju," kata Edhy.

Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan akuakultur atau budidaya perikanan diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menambah lapangan kerja.

Slamet juga mengungkapkan perkembangan budidaya di sejumlah negara lain sudah luar biasa, seperti di China yang sudah bisa membudidayakan hingga 100 spesies, sedangkan di Indonesia baru sekitar 15 spesies. "Akuakultur tidak bisa dilakukan dengan sepotong atau secara parsial," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP.

Ia juga mengemukakan bahwa pihaknya siap untuk mendorong industri akuakultur ini memberikan kontribusi sesuai harapan Presiden. Selain itu, ujar dia, salah satu strategi yang akan dilakukan yakni mempercepat pengembangan akuakultur berbasis kawasan di daerah-daerah potensial.

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…