Ginting Jaya Energi Bidik Laba Tumbuh 250%

NERACA 

Jakarta – Mengantungi dana segar hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 337,5 miliar, PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) terus pacu ekspansi bisnis dengan membeli aset. Bahkan tahun depan, perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang utilitas dan penyewaan jasa rig workover dan well services (WOWS) dan enhanced oil recovery (EOR) ini menargetkan pendapatan tahun 2020 naik 1,5 kali lipat dengan laba bersih tumbuh 250%.

Jimmy Hidayat, CEO Ginting Jaya Energi Tbk mengatakan, dana yang berhasil dihimpun dari IPO untuk perluas aset. Dimana sebesar 63,56% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk penambahan 7 rig work over dan well services (WOWS) perseroan.”Selain itu, juga untuk pembelian aset tetap untuk mendukung operasional sebesar 16,74% dan pelunasan sebagian utang leasing dengan perusahaan pembiayaan yang merupakan pihak ketiga sebanyak 13,06%,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, mengenai pelaksanaan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham, berdasarkan hasil bookbuilding di harga Rp 375 - Rp 450, perseroan mengalami oversubscribed 30,9 kali, harga per lembar saham dinyatakan sebesar Rp 450, dengan target peraihan dana IPO sebesar Rp 337,5 miliar.

Untuk diketahui, saham Ginting Jaya Energi Tbk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikategorikan sebagai saham syariah dan dilepas ke publik sebanyak 750.000.000 lembar saham yang mewakili 30,29 % modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana. Pada 2019, Ginting Jaya Energi Tbk menargetkan pendapatan senilai Rp185 miliar. Target ini meningkat sebesar 10,02% dibanding tahun 2018.

Adapun laba bersih pada 2019, perseroan menargetkan perolehan Rp31 miliar. Nilai tersebut berdasarkan pada nilai kontrak yang didapat pada tahun ini. Asal tahu saja, pada April 2019, Ginting Jaya Energi Tbk mendapatkan kontrak senilai Rp390 miliar untuk layanan workover dan well service (WOWS) dengan masa kontrak selama 2 tahun.“Karena kontraknya 2 tahun, jadi tahun ini kami dapat separuh dari total nilai kontrak senilai Rp390 miliar,” jelas Jimmy.

Lebih lanjut diungkapkan, dalam IPO ini perseroan telah menunjuk Jasa Utama Capital Sekuritas dan MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini, Ginting Jaya Energi Tbk memiliki 9 unit rig WOWS yang beroperasi di Sumatera Selatan. Adapun potensi bisnis WOWS di Indonesia diprediksi mencapai sekitar Rp 23 triliun per tahun dan kebal terhadap fluktuasi harga minyak.

Dengan tambahan 7 unit rig di tahun 2020 dan target penambahan hingga 23 unit pada 2023, maka Ginting Jaya Energi Tbk akan menjadi perusahaan penyedia jasa penyewaan rig WOWS terbesar di wilayah Asia Pasifik. Perseroan didirikan pada tanggal 7 Maret 2011 berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan. Menjalankan kegiatan usaha di bidang utilitas dan penyewaan dengan spesialisasi penyewaan jasa rig workover dan well services (WOWS) dan enhanced oil recovery (EOR).

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…