Konferensi People to People Friendship Organization ASEAN-China 2019 Fokus 3 Sektor Penting

Konferensi People to People Friendship Organization ASEAN-China 2019 Fokus 3 Sektor Penting 

NERACA

Jakarta - Ketua Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial, Budaya Indonesia-China (LIC) Sudradjat mengatakan Indonesia akan menjadi tuan rumah China ASEAN Conference on People to People Friendship Organization (CACPPFO), 10-11 November, di Bandung, Jawa Barat dengan fokus 3 sektor, seperti ekonomi, sosial dan budaya.

"Konferensi ini menjadi bagian penting bagi Indonesia, sebagai tuan rumah, kita mempunyai beberapa tujuan penting seperti pertukaran ahli industri, pertukaran pelajar dan komitmen belt and road di konferensi tersebut sebagai upaya memelihara hubungan baik yang selama ini sudah terjalin antara masyarakat ASEAN - China dan LIC ini tetap mendukung seluruh politik, ekonomi, sosial, budaya yang sudah ditetapkan Pemerintah," kata Sudrajat di Jakarta, Kamis (7/11).

Lebih lanjut, Sudrajat mengatakan konferensi ini merupakan paguyuban yang diadakan setiap 2 tahun sekali dan diikuti oleh 10 negara anggota seperti, Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

"Konferensi ini juga untuk menghapus stigma buruk jebakan hutang China. Pada dasarnya Program Belt and Road justru digagas untuk memberikan manfaat kepada negara yang berpartisipasi. Program tersebut ia klaim telah membawa manfaat nyata bagi negara-negara yang berpartisipasi," jelas Sudrajat.

Sebagai informasi, Sudrajat menerangkan asal muasal terbentuknya lembaga yang kini dipimpinnya itu."Lembaga Indonesia China ini adalah lembaga yang dikukuhkan karena jasa jasanya para pedagang yang waktu itu dipimpin oleh Bapak Sukamdani Sahid Gitosardjono. Beliau adalah Ketua Kadin pertama kali," ungkapnya.

Saat itu, lanjutnya, Indonesia dan China mengalami kebekuan hubungan diplomatik sejak 1967. Baru kemudian tahun 1985, Sukamdani memberikan penjelasan kepada Presiden Soeharto untuk membangun kembali hubungan diplomatik dengan negeri mandarin tersebut. Tujuannya tidak lain untuk mengembangkan perekonomian Indonesia dengan cara membuka hubungan dagang.

"Bahwa walaupun kita tidak ada hubungan diplomatik dengan China alangkah baiknya kalau perdagangan kita buka. Karena katanya 'Qian' atau uang itu tidak pernah terbatas," ucapnya menirukan perkataan Sukamdani saat itu.

Alhasil, hubungan dagang Indonesia-China disetujui Soeharto dan dimulai pada tahun 1986-1987. Dari situ, hubungan billateral kedua negara perlahan terbangun."Hubungan diplomatik kita dengan China saat itu akhirnya bisa dicairkan pada tahun 90," kata Sudradjat.

Sejarah tersebut menurut Sudradjat menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam mengembangkan perekonomian negara. Sehingga ia berharap kerjasama yang dilakukan dapat membuka ruang baru untuk mengembangkan perekonomian Indonesia."Indonesia tetap terus melanjutkan pembangunannya dan terus bisa makin maju dan bisa bersaing ditengah-tengah kompetisi global yang luar biasa," pungkasnya. Mohar/Iwan

 

 

 

BERITA TERKAIT

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…