Intikeramik Alamsari Merugi Rp58,23 Miliar

NERACA

Jakarta – Kerugian PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) di semester pertama tahun ini berlanjut di kuartal tiga. Emiten produsen keramik ini membukukan rugi bersih Rp58,23 miliar, dari sebelumnya laba Rp40,95 miliar per kuartal III/2018. Meskipun demikian, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan di atas 2.000% secara tahunan menjadi Rp57,21 miliar sepanjang periode 9 bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama Intikeramik Alamasri Industri, Teuku Johas Raffli menjelaskan, kenaikan pendapatan ditopang oleh sektor perhotelan yang diakuisisi pada akhir tahun lalu. Pendapatan dari hotel tercatat Rp55,85 miliar, sedangkan pendapatan dari penjualan keramik sebesar Rp1,36 miliar. Perseroan berhasil mengantongi laba kotor sebesar Rp44,82 miliar, dari sebelumnya mencatat rugi kotor sebesar Rp147,69 juta pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor ini disumbang dari dari bisnis hotel yang diakuisisi pada akhir 2018 dan mulai tercermin pada kinerja laba rugi perseroan.

IKAI menargetkan pendapatan dari sektor perhotelan dan keramik akan lebih seimbang pada semester II tahun ini, seiring dengan peremajaan mesin keramik yang telah selesai. Segmen keramik digarap oleh anak usaha perseroan yakni PT Internusa Keramik Alamasri Industri.”Di sini terlihat, sesuai strategi bisnis IKAI, sektor perhotelan menjadi penopang pendapatan IKAI di saat bisnis keramik sedang diremajakan," ujar Teuku.

Pendapatan per kuartal III/2019 ini telah mencapai 72% dari target pendapatan yang dipasang perseroan yakni 72%. Untuk itu, IKAI optimistis dapat mencapai target pendapatan hingga akhir tahun ini sebesar Rp80 miliar. Sementara itu, kerugian yang masih dicatatkan perseroan pada September 2019 karena adanya beban depresiasi akibat adanya aset tetap dari hotel yang dimiliki pasca akuisisi."Kami terus menargetkan perbaikan pada kinerja pendapatan dan laba kotor. Seluruh upaya yang kami lakukan telah memberikan dampak positif bagi kinerja pendapatan sebagai kontribusi dari bisnis hotel yang diakuisisi pada 2018 dan selesainya peremajaan pada bisnis keramik di tahun ini," imbuhnya.

Sebagai informasi, perseroan telah melakukan diversifikasi bisnis untuk memacu pendapatan. Hal itu juga ditegaskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Mei 2019, yang menyetujui penambahan kegiatan usaha utama perseroan pada bidang akomodasi dan penyediaan makan minum serta real estat.  Pada semester II/2018, perseroan telah mengakuisisi tiga perusahaan properti di bidang perhotelan yakni PT Realindo Sapta Optima yang berlokasi di Ubud, PT Mahkota Artha Mas yang berlokasi di Ubud, dan PT Mahkota Properti Indo Medan yang berlokasi di Medan.

Pada tahun ini, perseroan berencana membeli 3-4 hotel dengan nilai investasi sedikitnya Rp500 miliar. “Perseroan fokus memperbesar bisnis perhotelan pada hotel bintang 3 maupun 4," kata Teuku Johas Raffli.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…