Mengatasi Masalah Rumah di Musim Penghujan

 

NERACA

Curah hujan memang tinggi belakangan ini, bahkan hampir setiap hari melanda berbagai wilayah di Jakarta bahkan di Indonesia. Berbagai masalah kerap timbul saat musim penghujan tiba, dari serangan banjir, penyakit atau pun permasalahan yang timbul di rumah.

Saat ini rumah-rumah kebanyakan memang sudah didesain sedemikian rupa sebagai rumah yang sangat layak untuk dihuni dan jauh dari  permasalahan kerusakan. Meski demikian ada beberapa hal penting terkait perawatan rumah agar tetap awet dan terhindar dari permasalahan kerusakan  rumah, dengan begitu kita tahu cara mengatasi kerusakan pada rumah kita.

Bagian atap rumah adalah salah satu bagian yang sangat rentan terkena permasalahan saat musim penghujan tiba. Sesekali cek atau periksalah bagian atap, jika memakai genteng, sinar terik matahari dan dinginnya suhu malam bisa berpengaruh pada ketahanan bagian atap. Angin juga bisa menciptakan celah-celah yang menyebabkan bocor karena genteng yang merosot atau genteng pecah/rusak. Jadi periksa secara rutin posisi genteng minimal sebelum musim penghujan tiba. Secara desain untuk kemiringan atap genteng mestinya lebih besar dari 30 derajat.

Sebagian memang memakai atap genteng dan sebagian lagi memakai atap beton. Periksa keadaan beton jika ada retak rambut yang menyebabkan kebocoran bisa diberi kawat kasa dan waterproof, untuk keretakan yang besar harus dibobok dan diplester kembali, namun jika memakai asbes, cek lah bagian joint antara paku baut dengan asbesnya, terkadang di bagian inilah yang sangat rawan bocor. Secara desain untuk kemiringan atap asbes minimal 15  derajat.

Talang pada rumah memang terkadang kurang diperhatikan, terkadang bila di rumah kita ada pepohonan maka daunnya yang gugur terkadang bisa menutupi talang. Namun terkadang tak hanya tumpukan daun, debu pun terkadang bisa menimbulkan tumpukan. Debu yang bertumpuk bisa membuat sedimentasi sehingga pembersihan bagian talang rumah ini cukup penting terhadap bahaya kebocoran, salah satu penanganan jika talang bocor ialah dengan mengecatnya menggunakan anti air atau waterproofing. Apabila bahan talang berasal dari plastik, cukup menutupnya dengan lem silicon saja.

Cek pula kerpusan atau bubungan, plesteran semen di bagian ini seringkali menimbulkan kebocoran sehingga perlu diperiksa rutin. Jika ada keretakan, sebaiknya diplester lagi dan diberi waterproofing. Dinding rumah yang terkena air hujan langsung memang sangat perlu perhatian lebih pula, perawatan harus dengan lapisan cat yang weather coat atau weathershield agar tahan dengan siraman air hujan yang terus menerus. Jika dengan lapisan cat yang biasa maka akan rawan lembab, dan mengelupas.  Bila salah satu dinding bagian luar retak, sebaiknya dinding ini harus dibobok dulu kemudian diplester dan diwaterproofing.

Periksalah dan bersihkanlah saluran drainase rumah dan riol kota. Membersihkan saluran drainase dari sampah atau kotoran adalah salah satu cara menghindarkan dari sumbatan yang akan mengakibatkan banjir, cek juga dimensi atau diameter pipa saluran sehingga cukup untuk menghantarkan air, selain itu kemiringan pipa menuju saluran pembuangan memang harus diperhatikan untuk mencegah tergenangnya air. Posisi pertemuan antara saluran buangan dari dalam rumah dengan saluran riol kota hendaknya dibuat bak kontrol, sehingga pengecekan kondisi penyumbatan bisa rutin dilakukan.  

Lantai teras rumah juga wajib dicek dan diperhatikan. Bahan yang digunakan untuk lantai teras rumah carport hendaknya memakai material penutup lantai yang untuk outdoor , jika keramik sebaiknya pakailah keramik yang berjenis kasar, sehingga saat musim hujan, bagian lantai yang terkena air tidak akan membuat mudah terpeleset. Cek pula jaringan kabel outdoor dan lampu-lampu Outdoor, ceklah kabel-kabel yang bersentuhan dengan air hujan langsung, misalnya lampu taman, jangan ada bagian yang terbuka atau terkelupas, sehingga pemasangan harus aman dan tertutup, gunakan aliran DC untuk lampu-lampu taman karena tidak menghantarkan listrik.

Jika memiliki tanaman atau pohon di sekitar rumah, rasanya perlu adanya pemangkasan jika tanaman atau pohon terlihat sangat lebat dan terlalu rimbun, sebab pada kondisi hujan terkadang pohon dan tumbuhan mengalami penumbangan dan terkadang hal ini bisa menimbulkan masalah yang besar saat pohon atau tumbuhan yang tumbang menimpa bangunan rumah kita, hal ini disebabkan beban terlalu berat di bagian atas karena penumpukan air, sedangkan bagian tanah di bawahnya menjadi gembur karena menyerap banyak air.

Secara keseluruhan, untuk perawatan keseluruhan rumah biasakanlah minimal empat bulan sekali harus dicek secara rutin untuk amannya. Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati.(bias)

 

BERITA TERKAIT

Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri

  Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri NERACA  Jakarta - Membuka langkah…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri

  Tak Hanya Hemat Listrik, AC DAIKIN Zeta Inverter Juga Mampu Mengeliminasi Virus dan Bakteri NERACA  Jakarta - Membuka langkah…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…

Tips Pakar Keuangan & Properti Sulap THR Jadi Investasi Properti

NERACA Jakarta – Momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan investasi jangka panjang, salah satunya di…