Pembangunan Jalan "Negeri di Atas Awan" Ditarget Selesai Desember 2019

Pembangunan Jalan "Negeri di Atas Awan" Ditarget Selesai Desember 2019  

NERACA

Serang - Pembangunan jalan menuju tempat wisata 'Negeri di Atas Awan" Gunung Luhur oleh Pemprov Banten yang berada di ruas jalan Cipanas-Warung Banten di Kabupaten Lebak terkendala medan yang sulit. Pembangunan tersebut ditenggat selesai pada pertengahan Desember 2019.

Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpem) Pemprov Banten, Mahdani di Serang, Rabu (16/10) menjelaskan, progres pembangunan jalan tersebut per 1 Oktober 2019 diperkirakan baru mencapai 39,6 persen dari target 8 kilometer. Pembangunan jalan tersebut dimulai dari Warung Banten sampai pertigaan Ciparay/Cikumpay. Namun secara keseluruhan pembangunan ruas jalan Cipanas-Warung Banten dianggarkan Rp47,7 miliar pada APBD Banten murni 2019.

“Memang kita tahu kan medan di jalur menuju Gunung Luhur itu cukup sulit. Terutama untuk pasokan material bahan bakunya itu. Misalnya angkutan sebenarnya muat 7 ton, tapi paling bisa bawa 4 ton. Kalau dipaksakan full tumpah. Kemarin kan ada yang jatuh," terang Mahdani.

Menurut dia, saat ini jalan menuju wisata yang sempat viral tersebut sudah dibeton lantai dasar (B0). Terdapat dua pekerjaan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten yang ditarget rampung pertengahan Desember 2019. Kedua paket pekerjaan tersebut yaitu pembangunan jalan Tanjung Lesung-Sumur dan Cipanas-Warung Banten.

"Gunung Luhur ini B0-nya sudah. Karena ada program gubernur mau bikin masjid di sana. Jadi sekarang sudah enggak berdebu lagi," lanjut dia.

Diketahui berdasarkan arahan Gubernur Banten seluruh pekerjaan harus sudah selesai pada 29 November 2019."Kami mendorong untuk ada pengecualian, asalkan bisa meyakinkan bahwa pekerjaan itu selesai pertengahan Desember. Yang sudah melaporkan itu Kepala PUPR bahwa ada dua pekerjaan yaitu jalan Tanjung Lesung dan Cipanas." tambah dia.

Ia mengungkapkan, progres pekerjaan infrastruktur akan dilaporkan pada awal November 2019. Hal tersebut untuk mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang dimungkinkan tidak selesai pada 2019.“Awal November baru bisa diperkirakan apakah di-cut off atau tidak. Kalau tidak, ya kami dorong ke (APBD) murni 2020. Sehingga masyarakat tidak lama menunggu kapan selesainya," ujar Mahdani.

Anggota Komisi IV DPRD Banten, Dede Rohana mengatakan, sudah mendorong pihak terkait agar hambatan-hambatan tersebut bisa diatasi.“Memang ada kendala lahannya sempit. Tentu saja kami ingin tahun ini pekerjaan selesai karena melihat antusias masyarakat sangat tinggi untuk menikmati pemandangan negeri di Atas Awan,” jelas dia.

Ia optimistis dengan waktu tersisa ini pekerjaan tersebut bisa selesai pada tahun ini. Namun demikian, jika maka diupayakan dianggarkan kembali pada APBD murni 2020."Ada waktu dua bulan lagi, mudah-mudahan selesai. Kalau tidak selesai di APBD murni 2020 segera supaya bisa langsung selesai. Karena itu menjadi salah satu destinasi andalan Banten," tambah dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…