Penuhi Target, Voksel Electric Raih Kontrak Kabel Rp800 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan produsen kabel listrik PT Voksel Electric Tbk (VOKS) kantongi kontrak penjualan sebesar Rp 800 miliar rupiah. Kontrak tersebut sudah berada di tangan perseroan pada kuartal pertama tahun ini.

Presiden Direktur Voksel Electric Heru Gondokusumo mengatakan, pencapaian ini meringankan bisnis perseroan hingga akhir tahun lantaran sekitar 53,3% dari target nilai kontrak 2012 sudah tercapai. “Kami optimis mampu meraih total nilai kontrak sebesar Rp 1,5 triliun rupiah,”katanya di Jakarta kemarin.

Menurutnya, sebagian besar dari kontrak Rp 800 miliar berasal dari PT PLN (Persero). Selain itu, pihaknya juga mampu mendapat kepercayaan dari proyek Singapore Sports Hub (SSH) untuk memasok kabel senilai US$ 8 juta. Kontrak tersebut setara Rp 72,8 miliar dan kontrak itu bakal dieksekusi perseroan sepanjang tahun ini hingga tahun 2013 mendatang.

Selama ini menurut Heru, sebagian besar penjualan kabel Voksel untuk memasok kebutuhan PLN. Pasar kabel dari kebutuhan BUMN ini terus tumbuh seiring program kelistrikan 10 ribu Megawatt II. Selain itu, penjualan Voksel juga berasal dari penjualan ritel dan ekspor serta penjualan produk fiber optik.

Heru mengatakan, khusus untuk pasar luar negeri, Heru mengungkapkan, pihaknya tengah memacu penjualan ekspor melalui perluasan ke pasar-pasar baru. “Targetnya Rp 200 miliar rupiah dan penjualan ekspor ini juga dilakukan secara terkontrak,” ujarnya.

Hingga memasuki kuartal kedua ini, Voksel sudah mendapatkan komitmen permintaan kabel terutama alumunium dari beberapa negara baru seperti Sri Langka, Filipina, dan Butan. Sedangkan dari kawasan Afrika antara lain Kongo dan Nigeria.

Kata Heru, tahun ini pihaknya kembali mengembangkan penjualan ekspornya setelah tekanan krisis beberapa tahun lalu. Sebelumnya, perseroan pernah mengekspor ke Uni Emirat Arab namun terkendala karena produk perseroan dikenai local preference sebesar 5%. Dengan biaya transpor 5-8%, pihaknya tidak mungkin bersaing.

Selain itu, perseroan juga mengandalkan keunggulan diversifikasi produk yaitu kabel serat optik. Segmen produk bernilai tinggi ini cukup spesifik yaitu perusahaan telekomunikasi. Heru menilai, sejak beberapa tahun dan ke depan, konsumsi kabel optik bakal terus meningkat seiring pertumbuhan industri telekomunikasi di Tanah Air.

Dari produk ini, VOKS mengincar perolehan kontrak kabel fiber optik senilai Rp 200 miliar rupiah. Heru menuturkan, kemungkinan besar pihaknya bakal meraih kontrak dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sementara itu, Voksel juga membidik penjualan ke segmen ritel untuk menutup sisa target senilai Rp 300 miliar rupiah. Optimisme perseroan didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya meningkatkan bisnis konstruksi terutama pusat perbelanjaan di Indonesia. (didi)

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…