Medsos & Koperasi

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

Era medsos dan industri 4.0 tidak bisa dipungkiri membawa berbagai konsekuensi yang tidak kecil, termasuk juga implikasinya bagi dunia usaha. Setidaknya, digitalisasi yang ada menuntut sejumlah implikasi, mulai dari internal sampai eksternal, mulai terkecil sampai yang terbesar, termasuk juga perubahan perilaku dari manual ke digital. Terkait hal ini maka tidak ada dunia usaha yang bisa mengelak dari tuntutan adopsi digitalisasi, termasuk tentunya peran koperasi (Neraca, 11 Oktober 2019). Oleh karena itu, koperasi pada khususnya dan dunia usaha pada umumnya harus proaktif menerima itu semua sebagai konsekuensi perubahan digitalisasi dalam proses produksi dan distribusi.

Medsos dengan berbagai implikasinya sejatinya menjadi komponen penting untuk terus mengembangkan proses produksi dan jejaring distribusi, termasuk tentunya pemasaran di era digital. Betapa tidak saat ini sepertinya tidak ada satupun target pasar yang tidak bermain medsos. Bahkan, semua berita viral yang ada tidak bisa mengabaikan peran dari medsos, baik itu ‘bad news’ ataupun ‘good news’. Oleh karena itu koperasi dan tentunya semua pelaku bisnis harus cermat dan jeli memanfaatkan eksistensi medsos untuk bisa mendapatkan kemanfaatan terbaiknya. Jika tidak maka hanya akan menjadi penonton sambil tergerus ketatnya persaingan di era globalisasi dan digitalisasi.

Yang justru menjadi pertanyaan yaitu apakah koperasi, UMKM dan dunia usaha pada umumnya telah merespons perkembangan medsos dan dunia digital pada umumnya? Hal ini menarik dicermati karena adopsi terhadap semua bentuk teknologi tidak bisa ditunda meski diakui bahwa biaya adopsinya tidaklah murah. Fakta inilah yang akhirnya justru menjadi kendala dibalik komitmen adopsi teknologi. Sejatinya persoalan pendanaan ini bukan hanya menjadi persoalan bagi koperasi, UMKM dan dunia usaha, terutama sektor informal, tapi juga dirasakan oleh usaha besar dan korporasi pada umumnya. Jadi logis jika kemudian mereka yang mampu melakukan adopsi teknologi terbaru kemudian akan menjadi pioner dalam bidang usahanya dibanding para pesaingnya.

Kompleksitas dibalik tuntutan adopsi teknologi dan problem pendanaannya maka tidak heran jika banyak dunia usaha yang akhirnya kalah bersaing dibanding pesaingnya dan tentu ini berdampak terhadap kemajuan dunia usahanya dan tentu proses produksi yang  akhirnya bermuara ke profit. Padahal, salah satu faktor penting dari daya saing adalah kemampuan dunia usaha mengadopsi teknologi terbaru, baik untuk mendukung terhadap proses produksi ataupun pemasarannya.

Jadi, eksistensi medsos sejatinya merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung pemasaran di era digitalisasi dan di sisi lain transformasi keperilakuan, baik dunia usaha ataupun konsumen sangat cepat berubah. Jika hal ini tidak direspon maka akan sangat fatal dampaknya terhadap industri secara umum dan tentu implikasinya menjadi sangat kompleks.

Terlepas dari ragam kepentingan dibalik tuntutan adopsi teknologi, termasuk manfaat dari penggunaan medsos untuk mendukung proses produksi dan distribusi serta aspek pemasarannya, maka ke depan dunia usaha termasuk tentunya koperasi berkepentingan untuk menselaraskan prospek ke depan dengan memanfaatkan semua jejaring medsos. Tidak ada alasan untuk mengebiri penggunaan medsos sebagai bagian dari peran untuk mendukung semua aktivitas bisnis karena ini juga bisa menjadi bagian daya saing dan karenanya koperasi juga berkepentingan untuk memanfaatkan jejaring medsos.

BERITA TERKAIT

Gejolak Harga Beras

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta   Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…

Risiko Fiskal dalam Pembangunan Nasional

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…

Cintai Produk Lokal!

 Oleh: Eko S.A. Cahyanto Sekretaris Jenderal Kemenperin Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar kegiatan Business Matching untuk mempertemukan pelaku industri selaku…

BERITA LAINNYA DI

Gejolak Harga Beras

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta   Ada pemandangan aneh ketika kemarin rakyat rela…

Risiko Fiskal dalam Pembangunan Nasional

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Risiko dapat dimaknai sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang…

Cintai Produk Lokal!

 Oleh: Eko S.A. Cahyanto Sekretaris Jenderal Kemenperin Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar kegiatan Business Matching untuk mempertemukan pelaku industri selaku…