Selamatkan Teluk Jakarta - Ancol Jernihkan Air Laut Lewat Restorasi Kerang Hijau

Isu lingkungan yakni pencemaran air laut dari sampah plastik masih menjadi perhatian besar karena Indonesia menjadi negara peringkat kedua dengan pencemaran lingkungan air laut terbesar di dunia. Maka mengatasi pencemaran sampah ke laut, banyak perusahaan dan pecinta lingkungan melakukan bersih-bersih sampah. Salah satu  upaya menyelamatkan laut dari pencemaran lingkungan adalah dengan menyebarkan kerang hijau yang memiliki kemampuan luar biasa untuk menjernihkan air secara alami.

Kebanyakan mereka hanya tau kerang hijau enak untuk disantap bersama nasi atau biasa ditemukan di penjual keliling di sekolah. Kemampuan Kerang Hijau menjernihkan air laut dalam satu jam telah teruji dari percobaan yang dilakukan oleh Departemen Konservasi PT Pembangunan Jaya Ancol pada 2018 lalu, saat program restorasi Kerang Hijau akan dimulai.”Satu kilogram kerang hijau mampu menjernihkan 10 liter air laut dalam waktu satu jam," kata Manajer Konservasi PT Pembangunan Jaya Ancol, Yus Anggoro Saputra di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, Taman Impian Jaya Ancol menjadi yang pertama di Indonesia sebagai kawasan restorasi kerang hijau (perna viridis) dengan tujuan untuk memulihkan ekosistem perairan Teluk Jakarta."Restorasi kerang hijau belum banyak yang tau, selama ini yang banyak dikenal itu restorasi coral atau terumbu karang," ujar Yus Anggoro Saputra.

Di dunia, kegiatan restorasi kerang hijau pernah dilakukan di Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru. Menurutnya, merestorasi kerang hijau tidak hanya memperbaiki kualitas air di perairan laut Jakarta, tetapi juga membangun kepedulian, mendidik generasi muda dan masyarakat luas tentang pentingnya keberadaan Kerang Hijau dalam ekologi.

Sekembalinya populasi kerang hijau di pesisir Jakarta akan berdampak positif pada meningkatnya kualitas air dan meningkatkan keaneragaman serta jumlah biota yang ada di laut kawasan Ancol. Yus meyakini keberadaan kerang hijau itu berdampak positif terhadap keanekaragaman hayati karena kerang hijau merupakan substrat atau landasan keras untuk meletakkan telur berbagai biota laut.”Kerang hijau dapat menjadi struktur berlindung dari berbagai jenis ikan kecil dan sumber makanan dari berbagai jenis ikan," katanya.

Kerang hijau merupakan filter feeder atau filter alami dari perairan laut yang dapat memperbaiki kualitas air. Dimana hasil percobaan yang telah dilakukan, satu kilogram kerang hijau mampu memfiltrasi 10 liter air laut dalam hitungan satu jam. Maka untuk mendukung program awal Ancol ingin menjernihkan 110 juta liter air yang berada di bagian tengah pantai Ancol atau di sebut danau Ancol, dibutuhkan sekitar 458 ton kerang hijau.

 

Pencemaran Air Laut

 

Berdasarkan hasil penelitian LIPI pada 2018, perairan Teluk Jakarta menghadapi tantangan pencemaran yang berat. Setiap hari sebanyak 21 ton sampah mengalir dari 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta serta membawa buangan limbah cair dari pemukiman, perkotaan maupun industri.

Sementara hasil penelitian pakar kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) beberapa tahun lalu menunjukkan, air laut di Teluk Jakarta mengandung silikat sebesar 52.156 ton, fosfat 6.741 ton dan nitrogen 21.260 ton. Kembalinya populasi kerang hijau di wilayah pesisir akan berdampak positif pada meningkatnya kualitas air dan biodiversitas serta jumlah biota yang ada di laut kawasan Ancol.

Upaya restorasi ini juga tidak mudah karena tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan kerang hijau dalam kondisi hidup sulit didapat. Kerang hijau tersedia di pasaran dalam kondisi mati dan siap untuk diolah sebagai bahan makanan.”Maka itu untuk merestorasinya kita gunakan metode penyediaan media tumbuh dan berkembang larva-larva kerang hijau di Teluk Jakarta," kata Yus.

Media tumbuh tersebut diperlukan karena sedimentasi di perairan Teluk Jakarta yang cukup tinggi, lumpur membuat kerang hijau sulit berkembang biak. Media tanam menggunakan kawat ram yang diisi dengan 20-30 kilogram (kg) kulit kerang hijau yang ditanam di dasar laut kedalaman sekitar dua sampai tiga meter. Perairan dangkal memudahkan tumbuh kembang kerang hijau di perairan.

Kata Manajer Komunikasi Korporat PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari, sebanyak 96 kg kerang hijau hasil restorasi yang dilakukan tahun 2018 telah mampu menyaring 960 liter air laut secara alami dan menurunkan nitrogen sebanyak 21 mg per jam. Disampaikannya, targetnya tahun ini mendapatkan pertumbuhan 1.000 kg kerang hijau sehingga akan ada 10 liter air yang difilterisasi setiap jam secara alami, tanpa bantuan teknologi maupun manusia.”Dengan keterlibatan Forum CSR DKI Jakarta, Rumah Millennials dan banyak pihak, kami berharap dapat melampaui target tersebut," kata Rika.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…