Regulasi Dinilai Belum Memadai - Bukalapak Enggan Melantai di Bursa Efek

NERACA

Jakarta – Belum minatnya perusahaan starup unicorn untuk tercatat sahamnya di pasar modal menjadi target PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendorong perusahaan starup seperti Bukalapak go public. Hanya saja menurut Muhammad Fajrin Rasyid, Co-Founder and President Bukalapak, regulasi pasar modal yang kurang memadai untuk mendukung perusahaan starup, khususnya e-commerce, menjadi salah satu alasan enggan melantai di bursa.

Disampaikannya, Bukalapak masih melakukan kajian untuk melantai di bursa saham. Bukalapak memang punya rencana untuk go public, tapi sudah dipikirkan tidak dalam waktu dekat.”Kami masih menganalisis belum ada (IPO) dalam waktu dekat. Kalau bicara mungkin yang mungkin saja. Setahun yang pasti belum,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan bisa saja niatan itu terjadi dalam 2-5 tahun ke depan. Namun fokus Bukalapak saat ini adalah memperkuat layanan untuk pelanggan. Hingga saat ini belum ada satu pun perusahaan rintisan berstatus unicorn atau bervaluasi di atas US$ 1 miliar seperti Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia.

Sebelumnya, BEI mendorong perusahaan starup go public merupakan bentuk dukungan pasar modal terhadap industri tersebut dan juga bagian dari pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, guna mendukung perusahaan starup go publik, BEI telah banyak melakukan terobosan dengan memangkas peraturan yang ada.

Sementara Head of Fintech Tokopedia, Samuel Sentana pernah bilang belum ada niatan IPO karena IPO bukan menjadi target utama bagi Tokopedia. “Kami melihatnya dari Tokopedia sama, di mana visi dan misi kami adalah untuk mengembangkan ekonomi secara digital,”katanya.

Menurutnya, secara garis besar, pihaknya ingin berfokus membesarkan ekosistem yang ada. Salah satunya dengan menyediakan produk reksa dana. Tujuannya agar Tokopedia tidak hanya sebagai tempat jual beli barang, namun juga sebagai tempat untuk investasi.“Kami secara keseluruhan ingin membesarkan ekosistem kami ya. Jadi salah satu element e-commerce kan tidak hanya jual beli tapi juga ada penyimpanan. Ini kami lihat dari segi finansial ini sangat benefit untuk ekosistem juga,” tandasnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mendorong perusahaan startup unicorn untuk masuk ke pasar modal untuk bisa memberi kesempatan pada masyarakat menjadi bagian dari perusahaan. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa memang keputusan untuk IPO kembali lagi kepada perusahaan yang bersangkutan,“Kami pemerintah serta BEI hanya sebatas mendorong dan memfasilitasi agar startup unicorn bisa menjadi anggota di pasar modal. Karena masuk ke bursa adalah keputusan bisnis, bukan pemerintah yang minta. Tapi, direksi Bursa saat ini meski baru, namun progresnya bagus,"tuturnya.

Pihak BEI sendiri terus mendorong perusahaan starup go public yang merupakan bentuk dukungan pasar modal terhadap industri tersebut dan juga bagian dari pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, guna mendukung perusahaan starup go publik, lanjut Tito, pihak telah banyak melakukan terobosan dengan memangkas peraturan yang ada.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…