Kemarau Panjang, Petani Cabai dan Tomat Merugi

KABUPATEN SUKABUMI

NERACA

Sukabumi – Kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, sangat berdampak buruk bagi petani cabai dan tomat. Pasalnya, banyak tanaman yang mati akibat kurangnya pasokan air.

Seorang petani cabai di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Asep Ramdani mengaku kerugian akibat kemarau mencapai puluhan juta.“Modal tanam dan perawatan sekitar 15 juta. Namun hasilnya hasil sekitar 500 ribu,” ungkap Asep, Senin (23/9).

Ia berharap, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi membantu petani untuk mengurangi angka kerugian. Sebelumnya, sebut dia, petani sudah menyampaikan kepada pihak penyuluh agar memfasilitasi petani mendapatkan bantuan pompa air.

“Tetapi hingga saat ini, petani di wilayah kami, belum merata mendapatkannya. Saya belum tahu alasannya kenapa sebahagian saja yang dapat bantuan. Selain pompa air, kami juga sangat menginginkan adanya bantuan pembuatan sumur di sekitar area persawahan,” imbuhnya.

Asep menjelaskan, ia memiliki lahan sekira 1 hektar yang ditanami dua komoditi, yakni cabai dan tomat. Khusus tanaman cabai di Khan seluas 5000 meter, nyaris tidak menghasilkan. Sementara sisanya, komoditi tomat, setengah nya alami kekeringan.

Hal senada diungkapkan Rosmartono, petani asal Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh. Ia menyebutkan, selama musim kemarau, petani mencoba peruntungan dengan cara menanam cabai dan tomat.“Kebanyakan petani yang tanam cabai dan tomat, tidak panen,” ujarnya.

Rosmartono menyebutkan dari sekitar 250 orang petani yang ada di wilayah Desa Mangkalaya, lebih memilih tidak melakukan aktivitas pertanian.“Ini yang mengakibatkan kami kekusutan mata pencaharian,” katanya. Ron