LPDB Pindahkan Satgas Pengawasan Dari Bali ke Jatim

LPDB Pindahkan Satgas Pengawasan Dari Bali ke Jatim

NERACA

Denpasar - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM memindahkan Satgas pengawas penyaluran dana bergulir dari Provinsi Bali ke Surabaya (Jawa Timur). Dirut LPDB KUMKM, Braman Setyo mengatakan, alasan pemindahan Satgas Pengawasan karena tingkat kredit macet dan gagal bayar (NPL/Non Performing Loan) dari penyaluran dana bergulir di Bali sangat rendah. Yakni, sebesar Rp3 miliar atau 0,20 persen dari total plafon Rp469,2 miliar.

“Kebetulan, Provinsi Jawa Timur cukup besar NPL-nya. Sehingga, kami berharap Satgas itu ada di Surabaya,” ungkap Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dana Bergulir LPDB KUMKM di Denpasar, Bali, Jumat (20/9).

Satgas di daerah diperlukan dalam rangka meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap dana bergulir yang telah disalurkan."Pembentukan Satgas ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan para mitra agar senantiasa dapat memenuhi kewajibannya mengembalikan pinjaman kepada LPDB untuk selanjutnya disalurkan kembali kepada mitra usaha yang lain", jelas Braman.

Saat ini, Satgas yang sudah beroperasi, berada di Surabaya (Jatim) dan Semarang (Jateng). Selanjutnya, yang akan beroperasi adalah di Bandung (Jawa Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Riau (Pekanbaru)."Satgas ini akan membantu memastikan tidak ada kredit macet karena LPDB tidak boleh memiliki kantor cabang di daerah. Oleh karena itu, Satgas yang didirikan di daerah diharapkan bisa menjaga tingkat NPL tersebut", tegas Braman.

Menurut Braman, kalau suatu daerah NPL-nya tinggi, maka pihaknya akan membentuk Satgas disana. Sepanjang tahun 2008 hingga saat ini, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 9,4 triliun kepada satu juta lebih pelaku usaha di Indonesia."Khusus untuk Bali, akumulasi penyaluran hingga 2018 mencapai Rp469,2 miliar. Sedangkan tahun 2019 tingkat penyerapan dana bergulir di Bali baru mencapai Rp2 miliar", ucap Braman.

Oleh karena itu, Braman berharap agar dinas yang membidangi koperasi dan UKM Provinsi Bali untuk dapat mendukung LPDB dalam meningkatkan penyerapan dana bergulir di Provinsi Bali.

Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto menambahkan, dengan digelarnya acara itu diharapkan dapat meningkatkan minat pelaku koperasi dan UKM di Bali untuk mengajukan pinjaman dana bergulir."Sehingga, penyerapan penyaluran dana bergulir dapat terus bertambah hingga akhir 2019", tandas Krisdianto.

Sementara Kadis KUKM Bali I Gede Indra Dewa Putra mengungkapkan bahwa dengan tingkat suku bunga yang murah mestinya para pelaku koperasi dan UKM banyak yang mengajukan pinjaman ke LPDB."Karena itu, kegiatan sosialisasi ini harus intens dilakukan LPDB dan kami siap mendukung. Saya imbau para koperasi dan UKM Bali memanfaatkan skema pembiayaan ini", pungkas Indra Dewa. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…