Kantungi Empat Proyek Baru - TOTL Pede Target Kontrak Baru Capai Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta – Mengandalkan proyek-proyek pembangunan gedung dan infrastruktur lainnya, tidak menjadi kekhawatiran bagi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dalam memenuhi target kontrak barunya di tengah lesunya bisnis properti. Apalagi, dalam dua bulan terakhir, perusahaan kontruksi ini mendapatkan empat proyek baru.

Berangkat dari hal tersebut, Direktur Keuangan Total Bangun Persada, Moeljati Soetrisno menyampaikan optimis dapat mencapai target raihan kontrak baru senilai Rp 2 triliun hingga akhir tahun 2019. “Total kontrak baru perseroan telah mencapai Rp 1,6 triliun hingga September 2019,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, empat proyek baru yang dimenangkan perseroan, yaitu pembangunan Hotel Padma miliki Grup Djarum di Semarang, pembangunan gedung IKEA di Bandung, pembangunan sekolah Surabaya Future Education Center miliki Grup Maspion di Surabaya, dan konstruksi gedung perkantoran di Bintaro. Maka dengan tambahan empat kontrak baru tersebut, lanjutnya, perseroan optimis kembali bisa mencapai target kontrak baru sampai akhir tahun ini.

Sebelumnya, perseroan sebelumnya merevisi target kinerja keuangan dan kontrak baru hingga akhir tahun 2019. Perkiraan kontrak baru dipangkas dari Rp 4 triliun menjadi Rp 2 triliun. Dimana pelemahan ekonomi global yang berimbas negatif terhadap ekonomi Indonesia menjadi salah satu alasan manajemen untuk merevisi turun target tersebut. Ditambah situasi dari dalam negeri, pasca pemilu membuat para developer masih wait and see untuk membangun proyek baru, karena khawatir tidak cepat terjual

Hingga September 2019, perseroan telah menorehkan kontrak baru sebesar Rp 1,6 triliun, sehingga target kontrak baru perseroan sampai akhir tahun tersisa Rp 400 miliar. “Fokus kami untuk mengejar target yang telah ditetapkan sampai akhir tahun. Meskipun cukup berat, kami optimis untuk merealisasikan target tersebut,” imbuh Moeljati.

Sementara itu, perseroan juga sedang dalam tahap tender untuk mendapatkan beberapa proyek. Nilai estimasi proyek tersebut mencapai Rp 10,74 triliun. Proyek yang paling banyak diikuti adalah pembangunan gedung multi fungsi 47%, apartemen 25%, hotel 22%, edukasi 3%, dan pusat perbelanjaan 2%. Revisi turun target kontrak baru yang telah dilaksanakan perseroan dalam beberapa bulan lalu juga berimbas terhadap pemangkasan target pendapatan dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 2,3 triliun tahun ini dan target laba bersih juga direvisi turun menjadi Rp 175 miliar.

Di sisi kinerja, TOTL membukukan pendapatan Rp1,36 triliun pada semester I/2019, turun tipis 0,52% dari Rp1,37 triliun pada semester I/2018. Sementara itu, laba yang dikantongi Total Bangun Persada menyusut 14% dari Rp123,39 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp106,11 miliar pada akhir Juni 2019. Sebagai informasi, perseroan tengah mengikuti proses tender proyek dengan total nilai kontrak sekitar Rp9,8 triliun. (bani)

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…