Potensi Doktor Unggul ASN Depok Tidak Dimanfaatkan Walikota - Program Mutasi Tahun Anggaran 2019 BKPSDM

Potensi Doktor Unggul ASN Depok Tidak Dimanfaatkan Walikota 

Program Mutasi Tahun Anggaran 2019 BKPSDM

NERACA

Depok - ‎Walikota Depok perlu maksimalkan potensi keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai kompetensi dan Daftar Urutan Kepangkatannya (DUK). Masih banyak ASN Strata S-3 (Doktor) dan S-2 (Master) bahkan sudah senior "segudang" pengalaman dan pendidikan, masih ditempatkan di Esselon III-B‎. Tragisnya juga para ASN ini dipimpin oleh yang pangkatnya jauh dibawah golongan para Master dan Doktor. Dan menyakitkan secara psikologis yang jadi pimpinannya pun bukan sesuai kompetensinya. Demikian rangkuman liputan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok selama Tahun Anggaran 2016 hingga 2019 akhir pekan kemarin.

Menurut data NERACA sedikinya ada tiga ASN yang telah menyandang gelar Doktor dan puluhan yang Master. Kalau yang Doktor masih bertahan hanya menduduki jabatan Esselon III-B sebagai Kabid di OPD. Anehnya untuk pejabat Esselon lebih tinggi (III-A) dijabat oleh juniornya sebagai Sekretaris Dinas (Sekdis) yang memilih kewenangan mengkordinir para Kabid di Dinas atau OPD Lainnya.

Lebih aneh lagi, para ASN berkelas Master dengan pangkat udah senior‎ Golongan IV-B, ternyata dipimpin oleh yang golongan lebih rendah dan masih junior. Kompetensinya pun juga tidak sesuai antara yang memimpin dengan yang dipimpin di OPDnya."Akibatnya banyak yang kerja asal kerja dan berdampak kurang harmonis dan rendah produktivitas kinerjanya," ujar salah seorang yang tersiksa dimutasi sepanjang zaman di Esselon IV-A sejak Kota Depok dilahirkan 27 April 1999.

Menurutnya, Komisi ASN perlu lakukan penelitian adanya masalah rendahnya kinerja produktivitas ASN. Diantaranya adanya kemungkinan kolusi dan nepotisme dalam hal kewenangan Walikota dan Kepala BKPSDM untuk menempatkan posisi jabatan ASN-nya."Apalagi hal ini penting dan hak ASN yang harus mendapat keadilan dalam proses jenjang karir masa depan ke ASN-nya," ujar sumber NERACA tampak haru hanya bisa pasrah pada Allah yang Maha Kuasa.

‎Namun, jelang dimulainya pendaftaran Paslon Walikota pada Pilkada 2020 ‎Walikota Depok Mohammad Idris mengupayakan melantik 118 ASN lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Dari ratusan ASN yang dilantik, sebanyak 77 ASN dari Jabatan Administrator dan Pengawas serta 41 Jabatan Fungsional.‎

Pelantikannya, didasarkan pada 11 Surat Keputusan (SK) Walikota Depok. Yaitu SK No.821.2/SK/3351/IX/BKPSDM/2019 untuk pelantikan Jabatan Administrator dan Pengawas. Untuk Jabatan Fungsional ada 10 SK-nya No. 821.27/SK/3332/BKPSDM/2019 dan nomor 821.27/SK/3341/BKPSDM/2019.

“Alhamdulillah hari ini saya melantik jabatan administrator dan fungsional di lingkungan Pemkot Depok, itu semua sudah lama direncanakan untuk mengisi jabatan yang kosong,” ujar Mohammad Idris usai melantik para didampingi Kepala BKPSDM H. Supian Suri

Menurut Walikota, ada empat jabatan yang dimutasi, dirotasi, dan perpindahan tugas. Yaitu Lurah sebanyak 12 orang, Kepala Bidang di Perangkat Daerah (OPD) sebanyak 11 orang, dan Sekretaris Camat (Sekcam) sebanyak 3 orang.”Sisanya jabatan Kepala Seksi (Kasi), Sekretaris Kelurahan (Sekel), dan Kepala Sub Bagian (Kasubbag),” ucap Idris.

Dirinya mencontohkan, Lurah Bedahan Kecamatan Sawangan dijabat Hasan, Lurah Ratu Jaya Kecamatan Cipayung dijabat Ahmad Soma, dan Lurah Cimpaeun Kecamatan Tapos dijabat Firman Rais.

Sedangkan di jajaran Kabid, sambungnya, ada Lizanova sebagai Kabid Pembinaan, Layanan, Pemanfaatan dan Jasa Kearsipan (LPJK) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok dan Tatik Wijayati selaku Kebudayaan dan Pengembangan Kepariwisataan pada Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok.

“Semoga dengan pelantikan ini, roda pemerintahan bisa berjalan lebih baik lagi. Mudah-mudahan ASN bisa beradaptasi dengan cepat di masing-masing unit kerja yang baru, satu hal yang perlu diingatkan kembali bahwa sebagai ASN, saudara merupakan panutan bagi sesama rekan kerja dan masyarakat,” tutur Walikota.‎

Mohammad Idris hanya menjelaskan, pergeseran ataupun mutasi pejabat itu adalah hal yang wajar dalam rangka penyegaran. Hal ini juga berangkat dari pejabat yang sudah pensiun tahun ini 2019.

Kemudian walikota menghimbau, untuk Esselon III A dan III B yang telah menduduki jabatan selama 5.tahun, dapat mengikuti lelang jabatan secara langsung, semisal Jabatan Sekcam Esselon III B, sedangkan tahun ini (ref.2019) yang pensiun hanya 1, yakni Staff Ahli Ekonomi dan Pembangunan.‎

Dikatakan, tahun 2020 nanti ada 3 Pejabat Esselon 2 yang pensiun, sedangkan untuk tahun 2020 Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah mengajukan penerimaan CPNS sebanyak 300 calon, sedangkan idealnya PNS Kota Depok itu rasio pelayanan warga adalah 1 ASN melayani 100 warga, sekitar 15 ribu ASN, seperti halnya Kota Bandung. Demikian Walikota kepada wartawan. Dasmir

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…