Penjualan Semen SMGR Menyusut 5,72%

NERACA

Jakarta – Bisnis semen dalam negeri masih lesu seiring dengan terjadinya kelebihan produksi semen.  Tengok saja, penjualan domestik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) tercatat turun 5,72% pada periode Januari—Agustus 2019. Berdasarkan data yang dirilis perseroan di situs resmi nya disebutkan, sepanjang 8 bulan tahun ini penjualan semen dalam negeri sebesar 15,96 juta ton, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar 16,93 juta ton.

Untuk penjualan pada Agustus, perseroan membukukan penjualan sebesar 2,46 juta ton atau lebih tinggi 4,75% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, apabila penjualan domestik pada Agustus 2019 dibandingkan secara tahunan, maka terjadi penurunan sebesar 5,08%. Catatan penjualan Semen Indonesia di pasar dalam negeri selama 8 bulan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan serapan secara industri.

Pada periode yang sama, konsumsi semen di Indonesia turun 2,26 persen dari 43,03 juta ton menjadi 42,03 juta ton. Kondisi penjualan Semen Indonesia di pasar domestik ini berbanding terbalik dengan ekspor yang mengalami pertumbuhan 5,80% y-o-y hingga Agustus 2019 dari 2,08 juta ton menjadi 2,20 juta ton.

Dengan demikian, penjualan total SMGR tercatat sebesar 18,16 juta ton, turun 4,46% secara tahunan dari 19,00 juta ton. Sebelumnya, GM Corporate Communication Semen Indonesia, Sigit Wahono pernah bilang, perseroan masih melihat adanya potensi peningkatan kebutuhan semen domestik pada semester II/2019. Hal ini didorong berbagai program integrasi dan efisiensi yang diharapkan mampu memperbaiki kinerja perseroan sepanjang tahun.

Selain itu, prospek proyek infrastruktur pada semester II/2019 diharapkan mampu mendorong kinerja penjualan perseroan.“Program integrasi dan efisiensi perseroan masih on the track yang diharapkan mampu mencapai target yang diharapkan,” katanya.

Sementara itu, secara konsolidasi, penjualan total Semen Indonesia Group, termasuk Thang Long Cement Join Stock Company (TLCC) mencapai 19,50 juta ton hingga Agustus 2019. Realisasi penjualan tersebut turun 6,07% secara tahunan dari 20,75 juta ton. Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan tahun ini merupakan tahun yang cukup berat bagi sektor semen.

Dia menyebutkan pada paruh pertama 2019 pertumbuhan revenue SMGR dan INTP tidak sampai 5 persen secara tahunan. Selain itu, hanya INTP yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan karena adanya cost production efficiency.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…