Optima Metal Patok IPO Rp 135 Per Saham

NERACA

Jakarta - PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp 135 per saham. Dengan melepas 400 juta saham ke publik, perseroan bakal meraih dana Rp 54 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip dalam lama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.

Perseroan mendapatkan pernyataan efektif IPO pada 12 September 2019. Penawaran umum dilakukan pada 13 dan 16 September 2019 dan sedangkan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 23 September 2019. Direktur Utama Optima Prima Metal Sinergi, Meilyna Widjaja pernah bilang, IPO merupakan strategi perusahaan dalam memperkuat bisnis di bidang besi scrap yang berasal dari kapal bekas. Industri ini tergolong baru di Indonesia, namun memiliki potensi yang besar.

Meilyna menambahkan, industri konstruksi dan manufaktur yang merupakan konsumen utama dari logam dasar terus bertumbuh. Begitu juga pemerataan pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa yang bisa memberikan efek sangat baik bagi industri logam.”Kami berharap kehadiran Optima Prima Metal Sinergi menjadi warna baru bagi pasar modal dan menjadi bagian terhadap pengadaan bahan baku besi baja di Indonesia. Dengan ini kami bisa meningkatkan efisiensi karena dapat mengurangi ketergantungan industri baja terhadap bahan baku impor," ujarnya.

Dari dana yang diperoleh dari IPO, perseroan akan menggunakannya untuk modal kerja. Salah satunya adalah untuk memenuhi belanja modal yang dianggarkan Rp 3 miliar tahun ini. Disebutkannya, dana IPO akan digunakan untuk membeli kapal bekas yang akan dijadikan scrap. Dirinya pun menilai, industri seperti konstruksi dan manufaktur khususnya otomotif yang merupakan konsumen utama dari logam dasar terus bertumbuh. Begitu juga pemerataan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa seperti pembangunan infrastruktur transportasi power plant, dan bendungan memberikan efek sangat baik bagi sektor logam.

Segmen tersebut, lanjutnya, yang akan menjadi penunjang bagi pendapatan perseroan. Sementara Direktur Keuangan Optima Prima Metal Sinergi, Alan Priyambodo Krisnamurti melanjutkan, secara fundamental, bisnis perseroan terus mengalami peningkatan. Pada April 2019, penjualan perseroan tercatat naik 44,2% menjadi Rp 35,2 miliar dari Rp 24,4 miliar pada April 2018.

Penjualan ini mengkontribusi perolehan laba perseroan yang meningkat menjadi Rp 2,13 miliar pada April 2019. Pada April 2018, perseroan masih mencatat kerugian Rp 370,38 juta. Sementara, aset perseroan tercatat Rp 81,61 miliar. Sedangkan liabilitas dan aset masing-masing tercatat Rp 18,5 miliar dan Rp 63,11 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…