NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) menyepakati untuk melakukan perubahan penggunaan aset yang dibeli dari dana hasil initial public offering (IPO). Dimana emiten properti akan membangun rumah sakit dari rencana sebelumnya membangun hotel.

Kata Direktur Keuangan CLAY, Dodon Tri Koeswardana, perubahan dari pembangunan hotel menjadi pengembangan rumah sakit di kota Pontianak, Kalimantan Barat senilai Rp633 miliar.”Persetujuan pemegang saham ini penting demi perkembangan bisnis perseroan ke depan, khususnya dalam pengembangan bisnis baru yaitu rumah sakit,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pembangunan rumah sakit itu berada di lahan seluas 8.500 meter persegi. Lahan itu dibeli senilai Rp68 miliar. Menurutnya, perubahan penggunaan aset itu sesuai kajian PT Piesta Dinamika yang menyebutkan bahwa lahan tersebut lebih menguntungkan dan bermanfaat jika dibangun rumah sakit. Rencananya, rumah sakit itu akan dimulai pembangunannya pada tahun 2020 dan akan rampung pada tahun 2021.

Dodon menambahkan, rumah sakit kelas premium itu akan memiliki 285 tempat tidur. Diharapkan dengan adanya rumah sakit tersebut bisa memberikan kontribusi pendapatan perseroan sebesar 40%. Sementara ini perseroan di dukung oleh dua sumber pendapatan, yaitu Hotel The Stone dan Hotel Clay. The Stone Hotel memberikan kontribusi sekitar 95%. Dari sisi laporan keuangan, rugi bersih yang dapat di atribusikan ke pemilik entitas induk pada semester I-2019 meningkat menjadi Rp 15 miliar, dibandingkan semester I-2018 yang memperoleh Rp 14 miliar.

Kemudian pendapatan perseroan pada semester I-2019 tercatat menurun menjadi Rp 81 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang memperoleh Rp 84 miliar. Laba Kotor perseroan menurun menjadi Rp 32 miliar, dibandingkan semester I-2018 yang membukukan Rp 36 miliar. Beban usaha meningkat menjadi Rp 41 miliar pada semester I-2019 dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan Rp 39 miliar. Laba (rugi) usaha tercatat meningkat pada periode 30 Juni 2019 menjadi Rp 8,9 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp 2,8 miliar.

Secara total aset, perseroan membukukan peningkatan pada periode 30 Juni 2019 menjadi Rp 672 miliar, dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018 yakni Rp 608 miliar. Dodon menyampaikan, bahwa kinerja keuangan perseroan saat ini di semester I-2019 masih negatif karena adanya penyusutan. Kemudian, perseroan optimistis kembali positif di tahun 2021.

Komisaris Utama Citra Realty Raja Sapta Ervian menambahkan, rumah sakit yang akan dibangun itu adalah yang pertama bagi perseroan. Pembangunannya berlokasi di area utama (prime area), dan diharapkan menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Kalimantan Barat.“Dengan melihat pasar dan kebutuhan disana, dan ditambah kompetitor kita yang berlokasi di Kuching, Malaysia. Saya berharapa pasien disana yang biasa berobat ke Kuching, kini stay di rumah sakit kami,” ujarnya.