Bangun Pabrik di Kalteng - SIMP Targetkan Rampung di Kuartal IV

NERACA

Jakarta – Memacu kapasitas produksi crude palm oil (CPO), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) terus menambah pabrik baru. Teranyar, perseroan menargetkan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Tengah rampung pada kuartal 4-2019.  Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang bisa ditingkatkan menjadi 60 ton TBS per jam.

Direktur SIMP Johnny Ponto mengatakan, PKS ini akan berkontribusi sebesar 5%-8% terhadap produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) SIMP secara keseluruhan. Sebagai gambaran, SIMP memproduksi CPO sebesar 921.000 ton pada 2018. “Seiring dengan perkiraan kenaikan produksi di Kalimantan Tengah, kami meningkatkan total kapasitas pengolahan kelapa sawit dengan membangun satu PKS baru yang berkapasitas 45 ton TBS per jam," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sejauh ini, perseroan memiliki 26 PKS dengan kapasitas pengolahan mencapai 6,8 jt ton TBS per tahun.  Dengan rampungnya pabrik ini, maka jumlah PKS milik SIMP adalah sebanyak 27 PKS.  SIMP juga memiliki lima pabrik penyulingan CPO dengan kapasitas 1,7 juta ton CPO per tahun dan dua  pabrik penyulingan gula berkapasitas 2,2 juta ton tebu per tahun. Per Juni 2019, perusahaan ini memiliki lahan tertanam inti seluas 300.481 hektare yang sebanyak 83% digunakan untuk menanam kelapa sawit.

Untuk merampungkan pembangunan PKS tersebut, SIMP mengalokasikan sebagian dana dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang mencapai sekitar Rp 1,8 triliun. Sebagai informasi, jumlah tersebut mencakup capex untuk SIMP dan anak usahanya, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).  Selain untuk infrastruktur pabrik di Kalimantan Tengah, capex ini juga digunakan untuk penanaman tanaman baru, perawatan tanaman, dan re-planting tanaman yang ada.

Sebagai informasi, perseroan dalam pengembangan bisnisnya terus melakukan diversifikasi bisnis. Dimana perseroan akan membangun pabrik pengolahan bijih kakao di Purwakarta, Jawa Barat. Perusahaan perkebunan ini menargetkan pabrik kakao rampung tahun depan.”Bentuknya joint venture dengan perusahaan asal Jepang, Daito Cacao Co. Ltd. Saat ini pabriknya sedang dalam konstruksi, kita perkirakan tahun depan selesai, kuartal IV 2019"kata Direktur Salim Ivomas Pratama, Tan Agustinus Dermawan.

Dia menambahkan, nilai investasi dari pembangunan pabrik bijih kakao berkisar di US$ 30 juta – US$ 35 juta atau setara Rp 440,5 miliar - Rp 514 miliar. Selain membudidayakan kakao, SIMP juga akan meningkatkan total kapasitas pengolahan kelapa sawit dengan membangun satu pabrik kelapa sawit baru yang ditargetkan selesai pada 2019."Ekspansi pada pabrik penyulingan CPO di Surabaya sebesar 300.000 ton per tahun telah selesai dan saat ini sudah beroperasi," kata dia.

Sebagai informasi, Grup SIMP merupakan grup agribisnis yang terdiversifikasi dengan kegiatan usaha utama dimulai dari pembudidayaan kelapa sawit, hingga distribusi minyak goreng, lemak nabati dan produk turunan lainnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…