Bangun Plant Baru - Wika Beton Tambah Capex Jadi Rp 779 Miliar

NERACA

Jakarta – Rencana pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan memberikan dampak terhadap potensi proyek infrastruktur. Maka memanfaatkan hal tersebut, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berencana menambah alokasi belanja modal atau capital expenditur dari Rp 428 miliar menjadi Rp 779 miliar.

Direktur Operasi WTON I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan, perseroan berencana membangun plant baru untuk menambah kapasitas produksi dan readymix. "Salah satunya pabrik yang akan kami bangun seiring dengan perolehan proyek di Pekanbaru-Padang dan Balikpapan,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, induk usaha WTON, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menjadi kontraktor yang menggarap proyek Tol Pekanbaru-Padang. Untuk mendukung hal tersebut, kini WTON tengah membangun mobile plant dan stationary plant yang lokasinya berdekatan dengan proyek dengan investasi Rp 41 miliar.

Sementara untuk di Balikpapan, Direktur Keuangan WTON Imam Sudiyono mengungkapkan, pihanya memiliki lahan seluas 26 hektar yang dapat digunakan untuk membangun plant baru guna menambah kapasitas produksi. Diperkirakan, untuk membangun pabrik di atas lahan ini akan menelan investasi Rp 100 miliar dengan kapasitas produksi 60-100 batang tiang pancang per hari. "Kami sebetulnya sudah punya lahan untuk pabrik di sana, di Kalimantan Timur. Tinggal menambah kapasitas di sana," kata Imam.

Kemudian aksi korporasi lainnya, perseroan tengah bersiap melepas saham treasury perseroan pada Oktober 2019 sebagai salah satu sumber pendanaan belanja modal tahun ini. Disampaikan Imam, salah satu opsi penggalangan dana yang akan segera ditempuh perseroan yakni pelepasan saham treasury. Menurutnya, perseroan telah melakukan non deal roadshow (NDR) untuk aksi korporasi tersebut. “Kami targetkan Oktober 2019. Investor yang sudah pegang saham Wijaya Karya Beton atau baru tetapi mayoritas institusi,” ujarnya.

Sebagai informasi, sampai Juli 2019, (WTON) meraih kontrak Rp 9,33 triliun. Nilai tersebut berasal dari omzet kontrak Rp 3,92 triliun dan carry over Rp 5,41 triliun. "Dari capaian ini, WIKA Beton optimis dapat mencapai target total kontrak dihadapi di akhir tahun sebesar Rp 14,5 triliun yang terdiri dari kontrak baru Rp 9,08 triliun dan carry over sebesar Rp 5,41 triliun," ucap Imam Sudiyono.

Berdasarkan laporan keuangan unaudited, hingga Juni 2019 WTON telah membukukan laba bersih sebesar Rp 165,34 miliar, dengan omzet penjualan yang dibukukan sebesar Rp 2,64 triliun. Proyek infrastruktur masih menjadi penyumbang performa perseroan terbesar yakni 68,97%. Posisi berikutnya ditempati energi 18,85% dan sisanya dari sektor industri, properti dan pertambangan dengan sumbangan masing-masing 3,88%, 7,03% dan 1,27%.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…